Disdik Kota Bekasi Bangun Kemandirian Mulai Hulu hingga Hilir
Jum'at, 03 Mei 2024 - 09:14 WIB
BEKASI - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi menyoroti beberapa hal yang masih perlu dibenahi dalam pelaksanaan kurikulum Merdeka Belajar. Kurikulum ini lebih berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter serta kompetensi peserta didik.
Menurut Kepala Disdik Kota Bekasi Uu Saeful Mikdar, titik berat kurikulum Merdeka Belajar adalah kemandirian yang harus dimulai dari hulu sampai hilir atau dengan kata lain dari pusat sampai bawah.
Sebagai institusi yang diberi mandat mengelola pendidikan, Disdik Kota Bekasi perlu membangun kemandirian. Disdik tidak perlu harus menunggu kebijakan pusat, karena secara umum pengelolaan pendapatan menjadi kewenangan pemerintah daerah, dalam hal ini Disdik Kota Bekasi.
Bagaimana kebijakan pengelolaan pendidikan di daerah sesuai dengan regulasi yang sedang berlaku saat ini. "Jangan sampai masih menggunakan istilah menunggu bola, sekarang prinsipnya kalau mau maju itu kita harus jemput bola," ujar Uu, Kamis (2/5/2024).
Dia mengingatkan peran serta masyarakat untuk berkontribusi bagi dunia pendidikan karena pendidikan tak melulu tanggung jawab pemerintah, tapi juga masyarakat secara luas. Ini bisa diartikan orang tua, pemerhati, hingga satuan pendidikan yang diselenggarakan masyarakat.
Begitu pula dengan tenaga pendidik agar memiliki kompetensi sesuai dengan kekinian seperti model model pembelajaran pada kurikulum Merdeka Belajar. Selain memberikan ruang yang luas bagi peserta didik mengembangkan potensi, tenaga pendidik juga dituntut mengedepankan pembelajaran era kekinian dengan digitalisasi dan teknologi informasi.
Dia juga mengapresiasi banyaknya prestasi yang berhasil ditorehkan Disdik Kota Bekasi melalui penerapan kurikulum Merdeka Belajar di setiap satuan pendidikan Kota Bekasi. Keberhasilan tersebut bisa dilihat dari sederet penghargaan serta pengakuan institusi maupun lembaga lain di atas Disdik hingga Pemprov Jawa Barat.
Menurut Kepala Disdik Kota Bekasi Uu Saeful Mikdar, titik berat kurikulum Merdeka Belajar adalah kemandirian yang harus dimulai dari hulu sampai hilir atau dengan kata lain dari pusat sampai bawah.
Sebagai institusi yang diberi mandat mengelola pendidikan, Disdik Kota Bekasi perlu membangun kemandirian. Disdik tidak perlu harus menunggu kebijakan pusat, karena secara umum pengelolaan pendapatan menjadi kewenangan pemerintah daerah, dalam hal ini Disdik Kota Bekasi.
Bagaimana kebijakan pengelolaan pendidikan di daerah sesuai dengan regulasi yang sedang berlaku saat ini. "Jangan sampai masih menggunakan istilah menunggu bola, sekarang prinsipnya kalau mau maju itu kita harus jemput bola," ujar Uu, Kamis (2/5/2024).
Dia mengingatkan peran serta masyarakat untuk berkontribusi bagi dunia pendidikan karena pendidikan tak melulu tanggung jawab pemerintah, tapi juga masyarakat secara luas. Ini bisa diartikan orang tua, pemerhati, hingga satuan pendidikan yang diselenggarakan masyarakat.
Begitu pula dengan tenaga pendidik agar memiliki kompetensi sesuai dengan kekinian seperti model model pembelajaran pada kurikulum Merdeka Belajar. Selain memberikan ruang yang luas bagi peserta didik mengembangkan potensi, tenaga pendidik juga dituntut mengedepankan pembelajaran era kekinian dengan digitalisasi dan teknologi informasi.
Dia juga mengapresiasi banyaknya prestasi yang berhasil ditorehkan Disdik Kota Bekasi melalui penerapan kurikulum Merdeka Belajar di setiap satuan pendidikan Kota Bekasi. Keberhasilan tersebut bisa dilihat dari sederet penghargaan serta pengakuan institusi maupun lembaga lain di atas Disdik hingga Pemprov Jawa Barat.
(jon)
tulis komentar anda