Pemberlakuan Satu Arah di Jalan Dr Sumarno Cakung Efektif Urai Kemacetan
Rabu, 12 Agustus 2020 - 19:44 WIB
JAKARTA - Pasca diberlakukannya sistem satu arah di ruas Jalan Dr Sumarno, Cakung, Jakarta Timur, volume kendaraan perlahan berkurang. Kemacetan yang kerap terjadi saat jam sibuk tampak tak terlihat lagi.
"Setelah kami coba menerapkan sistem satu arah antrean kendaraan menjadi lebih pendek," ujar Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur Benhard Hutajulu, Rabu (12/8/2020).
Kemacetan di ruas jalan tersebut tak bisa dihindarkan karena sedang ada pembangunan 6 ruas tol dalam kota di Jalan Raya Bekasi. (Baca juga: Denda Progresif Pelanggar PSBB Transisi Jakarta Dinilai Tidak Efektif)
"Lalu lintas itu kan grafiknya ekuilibrium, jadi ini kan ada dampak dan imbas di Jalan Raya Bekasi yang masih ada pembangunan 6 ruas tol dalam kota sehingga masih padat. Orang-orang kalau mau ke Bekasi lewatnya jalan sini," ucapnya.
Kebijakan itu diambil lantaran seringnya terjadi kemacetan yang sangat parah dari Buaran menuju Terminal Terpadu Pulogebang, apalagi saat melintas di Jembatan Layang Sentra Primer. (Baca juga: Lurah Sebut Kebakaran di Tambora Akibat Sambaran Api Kompor Gas)
"Kalau di Jalan Dr Sumarno lancar, mereka semua akan ke sini. Kan seperti itu kalau kita sebagai pengendara pasti kalau ada jalan yang tidak macet kita akan pindah ke sana. Mencari titik keseimbangannya," ujar Benhard.
Sebagai informasi, arus lalu lintas dari arah Bekasi menuju Jakarta dialihkan dari Jalan Raya Pulogebang – Jalan Sentra Timur – Jalan Cakung Cilincing Timur - Jalan Raya Stasiun Cakung - Jalan Cakung Cilincing Barat - Jalan Sentra Primer- Jalan Dr Sumarno - Jalan Raya Penggilingan.
"Setelah kami coba menerapkan sistem satu arah antrean kendaraan menjadi lebih pendek," ujar Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur Benhard Hutajulu, Rabu (12/8/2020).
Kemacetan di ruas jalan tersebut tak bisa dihindarkan karena sedang ada pembangunan 6 ruas tol dalam kota di Jalan Raya Bekasi. (Baca juga: Denda Progresif Pelanggar PSBB Transisi Jakarta Dinilai Tidak Efektif)
"Lalu lintas itu kan grafiknya ekuilibrium, jadi ini kan ada dampak dan imbas di Jalan Raya Bekasi yang masih ada pembangunan 6 ruas tol dalam kota sehingga masih padat. Orang-orang kalau mau ke Bekasi lewatnya jalan sini," ucapnya.
Kebijakan itu diambil lantaran seringnya terjadi kemacetan yang sangat parah dari Buaran menuju Terminal Terpadu Pulogebang, apalagi saat melintas di Jembatan Layang Sentra Primer. (Baca juga: Lurah Sebut Kebakaran di Tambora Akibat Sambaran Api Kompor Gas)
"Kalau di Jalan Dr Sumarno lancar, mereka semua akan ke sini. Kan seperti itu kalau kita sebagai pengendara pasti kalau ada jalan yang tidak macet kita akan pindah ke sana. Mencari titik keseimbangannya," ujar Benhard.
Sebagai informasi, arus lalu lintas dari arah Bekasi menuju Jakarta dialihkan dari Jalan Raya Pulogebang – Jalan Sentra Timur – Jalan Cakung Cilincing Timur - Jalan Raya Stasiun Cakung - Jalan Cakung Cilincing Barat - Jalan Sentra Primer- Jalan Dr Sumarno - Jalan Raya Penggilingan.
(jon)
tulis komentar anda