Ini 31 Kantor Pelanggar PSBB di Jakarta
Kamis, 06 Agustus 2020 - 10:42 WIB
JAKARTA - Sebanyak 31 perkantoran di Jakarta melanggar protokol kesehatan COVID-19 selama PSBB transisi berlangsung. Sebanyak 24 perkantoran diantaranya ditemukan pasien positif COVID-19.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan, Transmigrasi, dan Energi Provinsi DKI Jakarta, Andri Yansyah mengatakan, pihaknya terus berupaya menekan angka persebaran COVID-19 di perkantoran. Sambil menunggu sanksi denda progresif yang tengah diatur oleh Biro Hukum, pihaknya terus melakukan penutupan bagi perkantoran yang terdapat kasus positif maupun melanggar protokol kesehatan COVID-19.
"Ada 31 kantor yang ditutup Karena langgar protokol kesehatan Covid-19. Bahkan 24 di antaranya terdapat kasus positif COVID-19," kata Andri Yansyah Saat dihubungi, Rabu (6/8/2020).(Baca juga; Covid-19 Melonjak, Pakar Epidemiologi Sarankan DKI Tutup Perkantoran di Zona Merah )
Andry menyampaikan apresiasi dan terima kasih bagi perusahaan maupun perkantoran yang telah kooperatif dalam melaporkan kasus positif COVID-19 terhadap karyawannya kepada Disnakertrans dan Energi Provinsi DKI Jakarta. Dia mengimbau agar seluruh perusahaan dan perkantoran di Jakarta dapat melakukan hal serupa, yaitu melaporkan jika terdapat kasus positif COVID-19 di tempatnya bekerja, sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan penyebaran virus ini secara lebih lanjut.
"Penutupan karena kasus positif COVID-19 ini tidak berarti dilakukan pada seluruh gedung perkantoran. Namun, hanya pada area yang ditemukan pegawai terjangkit COVID-19. Kecuali, kasus positif COVID-19 di perkantoran tersebut terjadi secara massif. Penutupannya juga hanya 3 hari, untuk dilakukan disinfeksi pada area tersebut," pungkasnya. (Baca juga; Jika Ada Karyawan Positif Covid-19, Perusahaan di DKI Harus Tutup Sementara )
Adapun daftar perkantoran yang ditutup sementara sebagai berikut:
A. JAKARTA PUSAT
1. PT. INDOSAT
2. WISMA BSG ABDUL MUIS (Kementerian Perhubungan Dirjen Perhubungan Laut)
Kepala Dinas Ketenagakerjaan, Transmigrasi, dan Energi Provinsi DKI Jakarta, Andri Yansyah mengatakan, pihaknya terus berupaya menekan angka persebaran COVID-19 di perkantoran. Sambil menunggu sanksi denda progresif yang tengah diatur oleh Biro Hukum, pihaknya terus melakukan penutupan bagi perkantoran yang terdapat kasus positif maupun melanggar protokol kesehatan COVID-19.
"Ada 31 kantor yang ditutup Karena langgar protokol kesehatan Covid-19. Bahkan 24 di antaranya terdapat kasus positif COVID-19," kata Andri Yansyah Saat dihubungi, Rabu (6/8/2020).(Baca juga; Covid-19 Melonjak, Pakar Epidemiologi Sarankan DKI Tutup Perkantoran di Zona Merah )
Andry menyampaikan apresiasi dan terima kasih bagi perusahaan maupun perkantoran yang telah kooperatif dalam melaporkan kasus positif COVID-19 terhadap karyawannya kepada Disnakertrans dan Energi Provinsi DKI Jakarta. Dia mengimbau agar seluruh perusahaan dan perkantoran di Jakarta dapat melakukan hal serupa, yaitu melaporkan jika terdapat kasus positif COVID-19 di tempatnya bekerja, sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan penyebaran virus ini secara lebih lanjut.
"Penutupan karena kasus positif COVID-19 ini tidak berarti dilakukan pada seluruh gedung perkantoran. Namun, hanya pada area yang ditemukan pegawai terjangkit COVID-19. Kecuali, kasus positif COVID-19 di perkantoran tersebut terjadi secara massif. Penutupannya juga hanya 3 hari, untuk dilakukan disinfeksi pada area tersebut," pungkasnya. (Baca juga; Jika Ada Karyawan Positif Covid-19, Perusahaan di DKI Harus Tutup Sementara )
Adapun daftar perkantoran yang ditutup sementara sebagai berikut:
A. JAKARTA PUSAT
1. PT. INDOSAT
2. WISMA BSG ABDUL MUIS (Kementerian Perhubungan Dirjen Perhubungan Laut)
tulis komentar anda