Sejarah Gedung Joang 45, Saksi Perjuangan Kemerdekaan Indonesia

Selasa, 29 Agustus 2023 - 10:07 WIB
Keluarga Schomper juga dibawa Jepang ke Kamp Interniran bersama keluarga Belanda lainnya. Bangunan yang awalnya digunakan sebagai hotel tersebut saat itu berada di bawah kekuasaan Jepang.

Kemudian Jepang menyulap bangunan bekas hotel ini menjadi asrama pemuda Indonesia yang diberi nama Asrama Angkatan baru Indonesia. Sejak 1942, AM Hanafi dan kawan-kawan diizinkan Jepang untuk menggunakan bangunan ini sebagai asrama.

Asrama Angkatan Baru Indonesia dipimpin oleh Sukarni, dan Chaerul Saleh sebagai wakilnya sedangkan AM Hanafi sebagai Sekretaris Umum.

Tak hanya sebagai asrama, Jepang juga menjadikan bangunan bekas Hotel Schomper ini sebagai tempat pendidikan politik bagi pemuda Indonesia. Pendidikan politik ini bertujuan untuk mendukung kepentingan Asia Timur Raya.

Namun harapan Jepang lewat Gunseikanbu Sendenbu atau Badan Propaganda Jepang harus kandas. Pasalnya tokoh seperti Ir Soekarno, Moh. Hatta, Adam Malik dan Chaerul Saleh menjadi tokoh yang memajukan semangat pemuda Indonesia.

Usai menjadi Asrama Angkatan Baru Indonesia, gedung tersebut mengalami pergantian nama menjadi Gedung Menteng 31. Pemuda-pemuda yang tinggal di dalamnya dikenal sebagai Pemuda Menteng 31.

Mulai tahun 1972, Gedung Menteng 31 dinyatakan sebagai bangunan bersejarah oleh Gubernur DKI Jakarta. Tahun berikutnya, dilakukan restorasi pada bangunan bersejarah ini untuk memastikan kelayakannya sebagai tempat kunjungan.

Gedung Joang 45 adalah bukti nyata dari semangat perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan dari penjajahan.

Melalui transformasinya menjadi museum, gedung ini berfungsi sebagai tempat pembelajaran dan pengingat akan sejarah perjuangan bangsa. Dengan menjaga dan menghormati warisan bersejarah ini, kita menjaga api semangat perjuangan terus menyala dalam menjalani masa depan yang lebih baik.

Itulah sejarah Gedung Joang 45, semoga informasi ini dapat menambah wawasan para pembaca.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More