Sejarah Gedung Joang 45, Saksi Perjuangan Kemerdekaan Indonesia
Selasa, 29 Agustus 2023 - 10:07 WIB
JAKARTA - Gedung Joang 45 merupakan bangunan yang menjadi saksi perjuangan kemerdekaan Indonesia. Bangunan bersejarah ini mengingatkan semangat perjuangan bangsa Indonesia.
Banyak monumen dan bangunan yang didirikan untuk memperingati peristiwa sejarah Indonesia. Salah satunya Gedung Joang 45.
Gedung ini bukan hanya sekedar bangunan fisik, tetapi juga simbol dari perjuangan bangsa Indonesia.
Gedung Joang 45 terletak di Jalan Menteng Raya No. 31, Jakarta Pusat. Bangunan ini memiliki makna yang mendalam bagi bangsa Indonesia karena memiliki sejarah yang menyimpan jejak perjuangan dalam merebut kemerdekaan dari penjajahan Belanda.
Gedung ini bukan hanya tempat peringatan, tetapi juga museum yang mengabadikan sejarah perjuangan bangsa. Pengusaha asal Belanda bernama LC Schomper merupakan pemilik pertama bangunan ini.
Pada 1939, dia mendirikan Hotel Schomper dengan tujuan melayani pejabat tinggi Belanda, pengusaha asing, dan pejabat pribumi yang datang ke Batavia. Keluarga Schomper hidup bahagia di dalam hotel ini.
Pada 8 Maret 1942, Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Sejak saat itulah kebahagiaan keluarga Schomper berakhir, terlebih saat Jepang mulai menyita aset-aset warga Belanda.
Banyak monumen dan bangunan yang didirikan untuk memperingati peristiwa sejarah Indonesia. Salah satunya Gedung Joang 45.
Gedung ini bukan hanya sekedar bangunan fisik, tetapi juga simbol dari perjuangan bangsa Indonesia.
Sejarah Gedung Joang 45
Gedung Joang 45 terletak di Jalan Menteng Raya No. 31, Jakarta Pusat. Bangunan ini memiliki makna yang mendalam bagi bangsa Indonesia karena memiliki sejarah yang menyimpan jejak perjuangan dalam merebut kemerdekaan dari penjajahan Belanda.
Gedung ini bukan hanya tempat peringatan, tetapi juga museum yang mengabadikan sejarah perjuangan bangsa. Pengusaha asal Belanda bernama LC Schomper merupakan pemilik pertama bangunan ini.
Pada 1939, dia mendirikan Hotel Schomper dengan tujuan melayani pejabat tinggi Belanda, pengusaha asing, dan pejabat pribumi yang datang ke Batavia. Keluarga Schomper hidup bahagia di dalam hotel ini.
Baca Juga
Pada 8 Maret 1942, Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Sejak saat itulah kebahagiaan keluarga Schomper berakhir, terlebih saat Jepang mulai menyita aset-aset warga Belanda.
Lihat Juga :
tulis komentar anda