Dinas Kesehatan Beberkan 9 Klaster Penyebaran Covid-19 di Jakarta
Selasa, 28 Juli 2020 - 21:10 WIB
JAKARTA - Dinas Kesehatan DKI Jakarta merilis sebanyak 9 klaster penyebaran virus Corona (Covid-19) di Jakarta. Data ini dihimpun sejak 4 Juni sampai 26 Juli dengan total 11.838 kasus positif.
Pertama, klaster pasien yang datang ke rumah sakit yakni sebanyak 46,2 persen atau 5.475 kasus. (Baca juga: Lima Kota di Jakarta Kembali Masuk Zona Merah Penyebaran Covid-19)
"Artinya orang bergejala yang ke rumah sakit kemudian yang diperiksa dan dinyatakan positif," ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti saat webinar, Selasa (28/7/2020).
Klaster kedua, yakni pasien komunitas. Dimana kasus ini didapat oleh petugas puskesmas dari komunitas yakni sebanyak 34.7 persen atau 4.120 kasus. (Baca juga: Jadi Klaster Covid-19, Kantor DPRD DKI Ditutup 5 Hari)
Ketiga, lain-lain mulai dari pekerja migran Indonesia (PMI) atau warga Indonesia yang bekerja di luar negeri dan harus transit di Jakarta ada 6,3 persen 749 kasus.
Keempat, klaster dari komunitas pasar sebesar 4,6 persen atau 547 kasus. Kelima, klaster perkantoran 3,9 persen atau 440 kasus. Keenam, klaster pegawai fasilitas kesehatan sebanyak 2,9 persen atau 350 kasus. (Baca juga: Perkantoran Klaster Baru Covid-19, Dekan UI: Karyawan Abai saat Berinteraksi)
Ketujuh, klaster kegiatan keagamaan 0,9 persen atau 108 kasus. Kedelapan, kluster panti 0,2 atau 29 kasus. Terakhir klaster rutan 0,2 persen atau 20 kasus.
"Dari setiap pasien ternyata ada 54 persen pasien yang ditemukan tanpa gejala. Kalau merujuk data sebelumnya di mana angka tertinggi di usia produktif, di situ tidak menunjukkan angka yang berat. Jadi sebagian besar ditemukan pada usia produktif," ucapnya.
Pertama, klaster pasien yang datang ke rumah sakit yakni sebanyak 46,2 persen atau 5.475 kasus. (Baca juga: Lima Kota di Jakarta Kembali Masuk Zona Merah Penyebaran Covid-19)
"Artinya orang bergejala yang ke rumah sakit kemudian yang diperiksa dan dinyatakan positif," ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti saat webinar, Selasa (28/7/2020).
Klaster kedua, yakni pasien komunitas. Dimana kasus ini didapat oleh petugas puskesmas dari komunitas yakni sebanyak 34.7 persen atau 4.120 kasus. (Baca juga: Jadi Klaster Covid-19, Kantor DPRD DKI Ditutup 5 Hari)
Ketiga, lain-lain mulai dari pekerja migran Indonesia (PMI) atau warga Indonesia yang bekerja di luar negeri dan harus transit di Jakarta ada 6,3 persen 749 kasus.
Keempat, klaster dari komunitas pasar sebesar 4,6 persen atau 547 kasus. Kelima, klaster perkantoran 3,9 persen atau 440 kasus. Keenam, klaster pegawai fasilitas kesehatan sebanyak 2,9 persen atau 350 kasus. (Baca juga: Perkantoran Klaster Baru Covid-19, Dekan UI: Karyawan Abai saat Berinteraksi)
Ketujuh, klaster kegiatan keagamaan 0,9 persen atau 108 kasus. Kedelapan, kluster panti 0,2 atau 29 kasus. Terakhir klaster rutan 0,2 persen atau 20 kasus.
"Dari setiap pasien ternyata ada 54 persen pasien yang ditemukan tanpa gejala. Kalau merujuk data sebelumnya di mana angka tertinggi di usia produktif, di situ tidak menunjukkan angka yang berat. Jadi sebagian besar ditemukan pada usia produktif," ucapnya.
(thm)
tulis komentar anda