Puluhan Kucing Mati Misterius di Sunter Agung, Sudin KPKP Lakukan Autopsi
Rabu, 12 Juli 2023 - 18:56 WIB
JAKARTA - Puluhan kucing di wilayah RW 05, Kelurahan Sunter Agung, Jakarta Utara, mati secara misterius. Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (Sudin KPKP) Jakarta Utara sudah turun ke lapangan untuk mancari tahu penyebab kematian mendadak hewan peliharaan warga itu.
Kepala Sudin KPKP Jakarta Utara Unang Rustanto mengatakan, bahwa pihaknya sudah mengambil sampel bangkai kucing yang mati secara misterius itu.
"Kita tunggu hasil autopsi atau biasa dikatakan nekropsi. Biasanya butuh waktu 3 hari untuk bisa memastikan penyebab kematiannya," ujar Unang, Rabu (12/7/2023).
"Kami belum bisa menyimpulkan dari hasil observasi di lapangan, karenanya bangkainya itu atau kucing yang mati itu kita bawa ke Pusat Pelayanan Kesehatan Ternak dan Hewan di Ragunan," sambungnya.
Menurut Unang, dalam observasi yang dilakukan di RW 05, terdapat 21 kucing yang mati secara mendadak. Hasil pengamatan secara langsung, tidak ditemukan busa di mulut kucing.
"Yang pasti tidak ada busa di mulutnya. Kemudian kucing itu ada gejala kejang-kejang, di kelamin itu mengeluarkan air. Setelah itu enggak lama kucing mati," kata Unang.
Untuk mencegah adanya kematian lagi, Unang meminta kepada para pemilik kucing agar tidak melepas dulu keluar rumah. Masyarakat juga harus menambah imun kucing dengan membeli vitamin sehingga daya tahan tubuhnya semakin kuat.
Sementara itu, Ketua RW 05 Nurus Shobah mengatakan, sebelumnya terdapat 21 ekor kucing yang mati, tersebar di RT 01 empat ekor, RT 06 satu ekor, RT 11 tiga ekor, RT 12 sebanyak 12 ekor, dan RT 15 satu ekor. Namun ada penambahan satu ekor kucing mati hari ini sehingga jadi total 22.
Puluhan ekor kucing peliharaan warga itu sebelumnya mati secara mendadak yang diawali gejala lemas dan kejang-kejang. Fenomena ini telah terjadi dalam kurun waktu dua pekan terakhir.
"Kucing-kucing ini memang ada yang pelihara walaupun kadang keluar rumah. Ada kurang lebih mati mendadak secara berkala 10 harian," Kata Nurus
Kepala Sudin KPKP Jakarta Utara Unang Rustanto mengatakan, bahwa pihaknya sudah mengambil sampel bangkai kucing yang mati secara misterius itu.
"Kita tunggu hasil autopsi atau biasa dikatakan nekropsi. Biasanya butuh waktu 3 hari untuk bisa memastikan penyebab kematiannya," ujar Unang, Rabu (12/7/2023).
"Kami belum bisa menyimpulkan dari hasil observasi di lapangan, karenanya bangkainya itu atau kucing yang mati itu kita bawa ke Pusat Pelayanan Kesehatan Ternak dan Hewan di Ragunan," sambungnya.
Menurut Unang, dalam observasi yang dilakukan di RW 05, terdapat 21 kucing yang mati secara mendadak. Hasil pengamatan secara langsung, tidak ditemukan busa di mulut kucing.
"Yang pasti tidak ada busa di mulutnya. Kemudian kucing itu ada gejala kejang-kejang, di kelamin itu mengeluarkan air. Setelah itu enggak lama kucing mati," kata Unang.
Untuk mencegah adanya kematian lagi, Unang meminta kepada para pemilik kucing agar tidak melepas dulu keluar rumah. Masyarakat juga harus menambah imun kucing dengan membeli vitamin sehingga daya tahan tubuhnya semakin kuat.
Sementara itu, Ketua RW 05 Nurus Shobah mengatakan, sebelumnya terdapat 21 ekor kucing yang mati, tersebar di RT 01 empat ekor, RT 06 satu ekor, RT 11 tiga ekor, RT 12 sebanyak 12 ekor, dan RT 15 satu ekor. Namun ada penambahan satu ekor kucing mati hari ini sehingga jadi total 22.
Puluhan ekor kucing peliharaan warga itu sebelumnya mati secara mendadak yang diawali gejala lemas dan kejang-kejang. Fenomena ini telah terjadi dalam kurun waktu dua pekan terakhir.
"Kucing-kucing ini memang ada yang pelihara walaupun kadang keluar rumah. Ada kurang lebih mati mendadak secara berkala 10 harian," Kata Nurus
(thm)
tulis komentar anda