Bela Saidun, Paguyuban Lurah Tangsel Minta Hentikan Bullying
Jum'at, 24 Juli 2020 - 18:34 WIB
"Merasa ketemu susah dan dipimpong, juga tekanan dari warga Benda, akhirnya terjadilah peristiwa itu. Jadi dia nendang itu karena emosi, tidak disengaja dan direncanakan. Yang namanya dia pesilat, nyapu meja doang pakai kaki," ungkap Tomi.
Hingga saat ini, Saidun masih tampak syok. Pria yang baru menjabat lurah 1,5 tahun itu sudah menyesali tindakannya. (Baca juga: Proyek MRT Bundaran HI-Kota Dimulai, Jalan MH Thamrin Direkayasa)
"Tapi setelah dia minta maaf, jangan dibuli dong, apalagi sampai Dewan minta dicopot. Kalau begitu, saya minta panitia PPDB dibongkar, usut tuntas penerimaan siswa batu. Saya akan lapor ke kejaksaan," jelasnya.
Ia mengatakan, setiap ada preman yang mabuk di sekolahan dan memintai uang kepada para siswa, serta jika jalanan masuk sekolah rusak, maka pihak kelurahan yang melindungi dan membantu.
"Kalau ada PPDB nih, pada datang tuh warga minta tolong. Bukan satu dua orang yang minta tolong. Lurah Cipayung saja minta ke SMAN 1, lolos. Nah yang kayak-kayak begitu. Lurah kan menjadi serba salah," pungkasnya.
Hingga saat ini, Saidun masih tampak syok. Pria yang baru menjabat lurah 1,5 tahun itu sudah menyesali tindakannya. (Baca juga: Proyek MRT Bundaran HI-Kota Dimulai, Jalan MH Thamrin Direkayasa)
"Tapi setelah dia minta maaf, jangan dibuli dong, apalagi sampai Dewan minta dicopot. Kalau begitu, saya minta panitia PPDB dibongkar, usut tuntas penerimaan siswa batu. Saya akan lapor ke kejaksaan," jelasnya.
Ia mengatakan, setiap ada preman yang mabuk di sekolahan dan memintai uang kepada para siswa, serta jika jalanan masuk sekolah rusak, maka pihak kelurahan yang melindungi dan membantu.
"Kalau ada PPDB nih, pada datang tuh warga minta tolong. Bukan satu dua orang yang minta tolong. Lurah Cipayung saja minta ke SMAN 1, lolos. Nah yang kayak-kayak begitu. Lurah kan menjadi serba salah," pungkasnya.
(thm)
tulis komentar anda