Latih Kemandirian, SDG Gelar Pelatihan Pemulasaraan Jenazah di Jaktim
Jum'at, 02 Juni 2023 - 22:06 WIB
JAKARTA - Relawan Santri Dukung Ganjar (SDG) menggelar pelatihan pemulasaraan jenazah di Cipinang Besar Utara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (2/6/2023). Mereka mengundang ustaz profesional yang biasa memberikan pelatihan pemulasaraan jenazah untuk menjadi pemateri pelatihan ini.
Ratusan warga yang mayoritas dari jemaah majelis taklim di daerah Jatinegara itu ikut serta dalam pelatihan tersebut. Ada beberapa poin yang diajarkan dalam pelatihan tersebut, mulai dari tata cara memandikan, mengkafani, menyalati, hingga menguburkan jenazah.
"Tujuannya adalah agar masyarakat bisa lebih mengerti dan memahami. Dijelaskan oleh ustaz tadi juga kalau kami ingin menjadi tukang memandikan jenazah. Niat kita harus bisa menjaga rahasia, karena tidak bisa memberikan informasi (kondisi tubuh jenazah) setelah memandikan jenazah," kata Humas SDG Arief Wicaksana.
Relawan SDG juga mengedukasi warga perihal hukum fardhu kifayah dari pemulasaran jenazah. Maknanya bahwa kewajiban yang apabila sudah ada sebagian muslim yang melaksanakan, maka gugurlah kewajiban tersebut.
Dia berharap pelatihan ini dapat mengedukasi masyarakat secara lebih luas sehingga banyak yang makin paham tentang tata cara pemulasaran jenazah sesuai dengan tuntunan syariat Islam. Selain itu, pelatihan ini juga ditujukan untuk menciptakan kemandirian pada masyarakat.
Sehingga bila ada kerabatnya di lingkungannya yang meninggal, mereka bisa mengurusnya secara mandiri. "Agar masyarakat tidak menunggu saat ustaz yang belum hadir jika ingin memandikan jenazah. Karena kalau tidak memandikan jenazah, yang berdosa satu kampung," jelasnya.
Dalam pelatihan tersebut, relawan juga memberikan sejumlah kain kafan kepada warga. Tujuannya agar para warga bisa terus berlatih pemulasaran jenazah tersebut.
Relawan SDG akan kembali menggelar kegiatan pelatihan lain di wilayah lainnya. Arief menyebut, pihaknya berencana melakukan pelatihan kewirausahaan atau peternakan.
"Salah satunya mungkin masih ada pemulasaran jenazah, pelatihan pencetakan sablon, ataupun peternakan. Digelar di berbagai wilayah, dan sekarang (relawan SDG) sudah ada di 20 wilayah di Indonesia," tuturnya.
Ratusan warga yang mayoritas dari jemaah majelis taklim di daerah Jatinegara itu ikut serta dalam pelatihan tersebut. Ada beberapa poin yang diajarkan dalam pelatihan tersebut, mulai dari tata cara memandikan, mengkafani, menyalati, hingga menguburkan jenazah.
"Tujuannya adalah agar masyarakat bisa lebih mengerti dan memahami. Dijelaskan oleh ustaz tadi juga kalau kami ingin menjadi tukang memandikan jenazah. Niat kita harus bisa menjaga rahasia, karena tidak bisa memberikan informasi (kondisi tubuh jenazah) setelah memandikan jenazah," kata Humas SDG Arief Wicaksana.
Relawan SDG juga mengedukasi warga perihal hukum fardhu kifayah dari pemulasaran jenazah. Maknanya bahwa kewajiban yang apabila sudah ada sebagian muslim yang melaksanakan, maka gugurlah kewajiban tersebut.
Dia berharap pelatihan ini dapat mengedukasi masyarakat secara lebih luas sehingga banyak yang makin paham tentang tata cara pemulasaran jenazah sesuai dengan tuntunan syariat Islam. Selain itu, pelatihan ini juga ditujukan untuk menciptakan kemandirian pada masyarakat.
Sehingga bila ada kerabatnya di lingkungannya yang meninggal, mereka bisa mengurusnya secara mandiri. "Agar masyarakat tidak menunggu saat ustaz yang belum hadir jika ingin memandikan jenazah. Karena kalau tidak memandikan jenazah, yang berdosa satu kampung," jelasnya.
Dalam pelatihan tersebut, relawan juga memberikan sejumlah kain kafan kepada warga. Tujuannya agar para warga bisa terus berlatih pemulasaran jenazah tersebut.
Relawan SDG akan kembali menggelar kegiatan pelatihan lain di wilayah lainnya. Arief menyebut, pihaknya berencana melakukan pelatihan kewirausahaan atau peternakan.
"Salah satunya mungkin masih ada pemulasaran jenazah, pelatihan pencetakan sablon, ataupun peternakan. Digelar di berbagai wilayah, dan sekarang (relawan SDG) sudah ada di 20 wilayah di Indonesia," tuturnya.
(poe)
tulis komentar anda