Imlek dan Idulfitri Bikin Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Meningkat
Sabtu, 06 Mei 2023 - 07:13 WIB
JAKARTA - Bank Indonesia Perwakilan Jakarta menyatakan pertumbuhan ekonomi Jakarta mengalami peningkatan tiga bulan terakhir. Peningkatan konsumtif masyarakat saat Imlek dan Hari Raya Idulfitri menjadi penyebabnya.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta Arlyana Abubakar mengatakan, bila merujuk dari Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta disebutkan bila ekonomi DKI memberikan sumbangsi terhadap nasional sebesar 16,92%.
“Selain itu, pada triwulan I tercatat pertumbuhan sebesar 4,95% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya (4,85% yoy),” kata Arlyana dalam siaran persnya, Jumat (5/5/2023).
Arlyana menuturkan, naiknya pertumbuhan ekonomi Jakarta didorong oleh meningkatnya mobilitas dan aktivitas ekonomi masyarakat pascapencabutan PPKM dan berlangsungnya beberapa HBKN seperti Imlek dan Idulfitri.
Selain itu pada sisi permintaan, pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta terutama bersumber dari kinerja konsumsi rumah tangga, ekspor, dan investasi.
Sementara itu dari sisi Lapangan Usaha (LU), pertumbuhan terutama bersumber dari LU Informasi dan Komunikasi (Infokom), LU Perdagangan, serta LU Jasa Keuangan.
Sedangan konsumsi rumah tangga, kata Arlyana, pertumbuhan yang positif sebesar 4,18% (yoy), sehingga memberikan kontribusi sebesar 2,43 persen terhadap PDRB DKI Jakarta.
“Pertumbuhan yang positif tersebut tercermin dari peningkatan penjualan mobil serta peningkatan konsumsi terutama pada kelompok makanan dan minuman,” jelasnya.
Tentunya perkembangan tersebut didukung oleh penyerapan tenaga kerja yang meningkat khususnya pada sektor pekerja formal disertai dengan tingkat pengangguran yang menurun.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta Arlyana Abubakar mengatakan, bila merujuk dari Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta disebutkan bila ekonomi DKI memberikan sumbangsi terhadap nasional sebesar 16,92%.
“Selain itu, pada triwulan I tercatat pertumbuhan sebesar 4,95% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya (4,85% yoy),” kata Arlyana dalam siaran persnya, Jumat (5/5/2023).
Arlyana menuturkan, naiknya pertumbuhan ekonomi Jakarta didorong oleh meningkatnya mobilitas dan aktivitas ekonomi masyarakat pascapencabutan PPKM dan berlangsungnya beberapa HBKN seperti Imlek dan Idulfitri.
Selain itu pada sisi permintaan, pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta terutama bersumber dari kinerja konsumsi rumah tangga, ekspor, dan investasi.
Sementara itu dari sisi Lapangan Usaha (LU), pertumbuhan terutama bersumber dari LU Informasi dan Komunikasi (Infokom), LU Perdagangan, serta LU Jasa Keuangan.
Sedangan konsumsi rumah tangga, kata Arlyana, pertumbuhan yang positif sebesar 4,18% (yoy), sehingga memberikan kontribusi sebesar 2,43 persen terhadap PDRB DKI Jakarta.
“Pertumbuhan yang positif tersebut tercermin dari peningkatan penjualan mobil serta peningkatan konsumsi terutama pada kelompok makanan dan minuman,” jelasnya.
Tentunya perkembangan tersebut didukung oleh penyerapan tenaga kerja yang meningkat khususnya pada sektor pekerja formal disertai dengan tingkat pengangguran yang menurun.
tulis komentar anda