Mengenal ITS di Jasa Marga, Sistem yang Mendukung Penentuan Rekayasa Lalin Arus Mudik dan Balik Lebaran

Sabtu, 29 April 2023 - 22:13 WIB
- Road Safety and Traffic Violation untuk memantau kendaraan yang melebihi batas atas kecepatan dan beban muatan yang melewati jalan tol yang didukung 26 Speed Camera dan 7 unit Weigh in Motion.

- Electronic Toll Collection System untuk memantau transaksi gerbang tol secara real time.

- Intelligent Tollroad Maintenance System (ITMS) untuk mengelola aset infratruktur dan pemeliharaan jalan tol, yang didukung oleh Hawkeye, kendaraan yang dilengkapi dengan perangkat khusus untuk mengumpulkan data teknis perkerasan jalan dan jembatan di ruas tol (ketidakrataan, kekesatan, dan kelendutan).

- Advanced Traveler Information System (ATIS) untuk memberikan informasi mengenai kondisi lalu lintas dan rest area di jalan tol kepada pengguna jalan melalui 204 Dynamic Message Sign (DMS) yang tersebar di seluruh jalan tol Jasa Marga Group, One Call Center 14080, dan Aplikasi Travoy.

“Sistem tersebut mengintegrasikan seluruh peralatan informasi dan komunikasi di Jalan Tol Jasa Marga Group, yang menghasilkan data dan informasi kemudian dianalisa oleh sejumlah Expert Talent di Jasa Marga untuk dapat dimanfaatkan secara optimal oleh para pengambil keputusan. Hal ini yang membuat Jasa Marga menjadi operator jalan tol dengan sistem pengolah data lalu lintas jalan tol terlengkap dan terpadu di Indonesia,” ujar Subakti.

Dalam memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna jalan terutama di tengah lonjakan volume lalu lintas yang jauh melebihi kapasitasnya pada periode libur Hari Raya Idulfitri 1444 Hijriah, tahun ini Jasa Marga merekomendasikan berbagai strategi untuk mengoptimalkan kapasitas jalan tol yang ada dan distribusi lalu lintas untuk menghindari penumpukan kendaraan.

Untuk memantau kapasitas maksimal yang dapat ditampung di ruas jalan tol, Jasa Marga menggunakan teknologi counting digital berbasis Radar dan CCTV Analytic berbasis Artificial Intelligence (AI) dengan memperhatikan standar yang disepakati yakni kecepatan minimum 40 Km/jam, kapasitas maksimum jalan tol dengan V/C ratio di bawah 0,8, masa transisi selama kurang lebih 2 jam, dan faktor keselamatan.

Apabila volume kendaraan per jam mendekati kapasitas maksimal suatu segmen ruas jalan tol, maka sistem ini memberikan peringatan dini kepada petugas untuk dapat melakukan pengaturan lalu lintas.

Hal inilah yang pihaknya koordinasikan kepada stakeholder, khususnya kepada kepolisian sebagai pemegang diskresi atas langkah rekayasa lalu lintas.

Dia menambahkan masing-masing gerbang tol memiliki indikator berupa volume lalu lintas setiap jam. Indikator ini akan terus dipantau selama tiga jam berturut-turut. Jika dalam tiga jam jumlah kendaraan melebihi batas maksimum indikator, maka akan mulai dipersiapkan rekayasa lalu lintas seperti one way dan contraflow.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More