Pakai Pita Merah Putih, Warga Gang Besan Serpong Gelar Aksi Demo di DPRD Tangsel
Kamis, 02 Maret 2023 - 11:59 WIB
TANGERANG SELATAN - Sejumlah warga Gang Besan , Kampung Cicentang, Rawa Buntu, Serpong , Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menggelar aksi demo di depan Gedung DPRD Tangsel, Kamis (2/3/2023). Mereka meminta penutupan jalan akses Gang Besan dengan tembok beton segera dibongkar.
Di bawah rintik hujan, massa pendemo datang mengenakan atribut khusus pita merah putih. Sebuah spanduk besar dibentangkan di depan DPRD dengan bunyi tuntutan "Kembalikan Gang Besan Kami".
Baca juga: Satpol PP Segera Segel Proyek yang Tutup Jalan Gang Besan Serpong
Dalam orasinya, koordinator aksi, Hendra mengatakan, wakil rakyat harus memperjuangkan aspirasi warga untuk mengembalikan fungsi Gang Besan yang sebulan terakhir ditutup tembok beton milik pengusaha.
"Sejak tahun 1970 jalan Gang Besan sudah ada dan digunakan beraktivitas sehari-hari. Jadi kembalikan fungsi jalan Gang Besan," ujarnya.
Aksi juga diikuti Nenek Masni yang sejak awal menentang tembok di depan Gang Besan. Dia diberi kesempatan menyampaikan keprihatinannya di hadapan massa pendemo.
"Sekarang saya harus jalan kaki muter jauh untuk jualan kopi di depan. Kaki saya sudah nggak kuat," ucapnya.
Aksi demo dikawal ketat pihak kepolisian, TNI, dan Satpol PP. Agar tak mengganggu pengguna jalan, petugas mengarahkan konsentrasi massa berada di satu lajur yang mengarah ke Bundaran Tekno.
Tak lama berorasi, sejumlah perwakilan warga akhirnya ditemui anggota DPRD. Mereka difasilitasi untuk menyampaikan aspirasinya langsung di ruang rapat Sekretaris DPRD Tangsel.
Di bawah rintik hujan, massa pendemo datang mengenakan atribut khusus pita merah putih. Sebuah spanduk besar dibentangkan di depan DPRD dengan bunyi tuntutan "Kembalikan Gang Besan Kami".
Baca juga: Satpol PP Segera Segel Proyek yang Tutup Jalan Gang Besan Serpong
Dalam orasinya, koordinator aksi, Hendra mengatakan, wakil rakyat harus memperjuangkan aspirasi warga untuk mengembalikan fungsi Gang Besan yang sebulan terakhir ditutup tembok beton milik pengusaha.
"Sejak tahun 1970 jalan Gang Besan sudah ada dan digunakan beraktivitas sehari-hari. Jadi kembalikan fungsi jalan Gang Besan," ujarnya.
Aksi juga diikuti Nenek Masni yang sejak awal menentang tembok di depan Gang Besan. Dia diberi kesempatan menyampaikan keprihatinannya di hadapan massa pendemo.
"Sekarang saya harus jalan kaki muter jauh untuk jualan kopi di depan. Kaki saya sudah nggak kuat," ucapnya.
Aksi demo dikawal ketat pihak kepolisian, TNI, dan Satpol PP. Agar tak mengganggu pengguna jalan, petugas mengarahkan konsentrasi massa berada di satu lajur yang mengarah ke Bundaran Tekno.
Tak lama berorasi, sejumlah perwakilan warga akhirnya ditemui anggota DPRD. Mereka difasilitasi untuk menyampaikan aspirasinya langsung di ruang rapat Sekretaris DPRD Tangsel.
tulis komentar anda