Dahsyat! Bisikan Komandan Brimob Ini Berujung Penarikan Pasukan RPKAD
Minggu, 19 Februari 2023 - 18:57 WIB
Setelah bentrokan, pasukan Pelopor melakukan penyisiran dan menemukan beberapa mayat demonstran yang menjadi korban penembakan. Anehnya, di tubuh mayat-mayat tersebut ditemukan senjata berupa Sten Gun, Thompson, dan pistol semiotomatis FN Cal 45 yang merupakan senjata standar Angkatan Darat (AD).
Dua tahun berselang tepatnya 1968, Mabak (Mabes) Polri mengeluarkan SK penggantian Kombes Anton Soedjarwo. Pergantian pejabat di tengah konflik tak pelak menimbulkan kecurigaan.
Reaksi keras ditunjukkan para anggota Pelopor. Wakil Komandan Resimen Pelopor Brimob AKBP Soetrisno Ilham memimpin langsung pengepungan Mabak Polri dengan membawa seluruh anggota Pelopor menggunakan truk.
Baca juga: Kisah Komandan Brimob yang Miliki Jimat Mengendus Gerombolan Pemberontak
Mereka hanya minta satu tuntutan saja. Tuntutan itu yakni SK penggantian Kombes Anton dicabut atau mereka akan terus mengepung Mabes Polri hingga batas waktu tidak ditentukan.
Setibanya di Mabes Polri, AKBP Soetrisno Ilham langsung memerintahkan pasukannya menutup seluruh akses menuju Mabes. Dia juga menempatkan penembak jitu atau sniper di beberapa titik strategis kemudian memerintahkan mereka melepaskan tembakan peringatan kepada siapa pun yang keluar dari Mabes Polri, termasuk Kapolri Jenderal Pol Soetjipto Joedodihardjo.
Untuk mencegah konflik yang lebih besar, Mabes Polri akhirnya memenuhi tuntutan tersebut. Terlebih dalam situasi politik yang tidak menentu, konflik antaranggota Polri akan berakibat sangat tidak menguntungkan bagi institusi Polri. Buntut pengepungan Pelopor Brimob yakni mundurnya Kapolri Jenderal Pol Soetjipto Joedodihardjo.
Diketahui, Jenderal Polisi Anton Soedjarwo pada periode 4 Desember 1982-6 Juni 1986 menjabat Kapolri.
Dua tahun berselang tepatnya 1968, Mabak (Mabes) Polri mengeluarkan SK penggantian Kombes Anton Soedjarwo. Pergantian pejabat di tengah konflik tak pelak menimbulkan kecurigaan.
Reaksi keras ditunjukkan para anggota Pelopor. Wakil Komandan Resimen Pelopor Brimob AKBP Soetrisno Ilham memimpin langsung pengepungan Mabak Polri dengan membawa seluruh anggota Pelopor menggunakan truk.
Baca juga: Kisah Komandan Brimob yang Miliki Jimat Mengendus Gerombolan Pemberontak
Mereka hanya minta satu tuntutan saja. Tuntutan itu yakni SK penggantian Kombes Anton dicabut atau mereka akan terus mengepung Mabes Polri hingga batas waktu tidak ditentukan.
Setibanya di Mabes Polri, AKBP Soetrisno Ilham langsung memerintahkan pasukannya menutup seluruh akses menuju Mabes. Dia juga menempatkan penembak jitu atau sniper di beberapa titik strategis kemudian memerintahkan mereka melepaskan tembakan peringatan kepada siapa pun yang keluar dari Mabes Polri, termasuk Kapolri Jenderal Pol Soetjipto Joedodihardjo.
Untuk mencegah konflik yang lebih besar, Mabes Polri akhirnya memenuhi tuntutan tersebut. Terlebih dalam situasi politik yang tidak menentu, konflik antaranggota Polri akan berakibat sangat tidak menguntungkan bagi institusi Polri. Buntut pengepungan Pelopor Brimob yakni mundurnya Kapolri Jenderal Pol Soetjipto Joedodihardjo.
Diketahui, Jenderal Polisi Anton Soedjarwo pada periode 4 Desember 1982-6 Juni 1986 menjabat Kapolri.
(jon)
tulis komentar anda