Polisi Sebut Wowon cs Lakukan Pembunuhan Sejak 2016

Minggu, 29 Januari 2023 - 08:57 WIB
Wowon cs melakukan pembnunuhan berantai sejak 2016. Bahkan pelaku membunuh orang yang masih mempunyai hubungan dekat dengannya. Foto: Ilustrasi/SINDOnews
JAKARTA - Polisi kembali mengungkap fakta terkait kasus pembunuhan berantai atau serial killer Wowon cs. Diketahui Wowon cs telah melakukan pembunuhan berantai sejak tahun 2016.

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga mengatakan, korban yang dibunuh pertama kali yakni istri sirih Wowon bernama Halimah.

"Urutannya itu (pembunuhan Wowon), pertama Halimah (pada) tahun 2016," ujarnya saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (29/1/2023).



Ia melanjutkan, aksi Wowon cs berlanjut di tahun 2021. Bahkan, kata dia, pada tahun ini Wowon cs diduga membunuh empat orang. "Selanjutnya Siti (pada) 2021, Noneng 2021, Wiwin 2021, Farida 2021," papar Panjiyoga.

Ia menjelaskan,pada 2022 pelaku membunuh anak kandungnya sendiri bernama Bayu (2). Jasad Bayu dikuburkan di lubang dekat dengan rumahnya, kawasan Cianjur, Jawa Barat.

Panjiyoga menuturkan, pada 2023 ada tiga orang yang dibunuh oleh Wowon cs. Diketahui mereka merupakan keluarga istri Wowon yakni, Ai Maemunah dan dua anak tirinya Ridwan Abdul Muiz, serta M Riswandi. "Lalu korban pembunuhan yang di Bekasi 2023," ujarnya.

Sebelumnya, dua orang tenaga kerja wanita (TKW) korban penipuan penggandaan uang oleh tiga pelaku serial killer Wowon Cs telah dimintai keterangan. Salah satu dari korban selamat dari pembunuhan lantaran tidak jadi bertemu karena hujan deras.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, satu dari dua orang yang dimintai keterangan adalah Hana. Dia salah korban yang lolos dari rencana pembunuhan tiga pelaku, Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan Dede Solehudin.

Dihadapan penyidik, wanita yang berprofesi sebagai TKW di Arab Saudi itu menagih janji penggandaan uang yang dilakukan oleh Wowon cs. Penagihan itu dilakukan sepulangnya Hana dari Arab Saudi dan dia sempat datang ke rumah salah satu tersangka yakni Dede Solehudin di Cianjur.

"Saat itu tidak ada kepastian hingga Hana kembali pulang. Setelah itu Hana menerima SMS dari Dede agar datang pada tanggal 28 atau 29 Desember 2022 untuk diantar mengambil hasil penggandaan uang di rumah Dulloh," kata Trunoyudo kepada awak media, Kamis 26 Januari 2023.
(mhd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More