Wartawan Jakarta Galang Dana untuk Ryuji
A
A
A
JAKARTA - Belasan wartawan yang tergabung dalam Poros Wartawan Jakarta (PWJ) menggelar aksi penggalangan dana untuk Ryuji Marhaenis Kaizan (5 bulan), bayi pengidap penyakit atresia bilier atau kelainan fungsi hati.
Ryuji hingg kini masih menjalani perawatan di RSCM Jakarta. Biaya pengobatan Ryuji sebesar Rp1,2 miliar lebih membuat orang tuanya harus berjuang keras, termasuk mencari donasi guna memenuhi biaya tersebut. Besarnya biaya pengobatan Ryuji membuat belasan wartawan dari Poros Wartawan Jakarta (PWJ) melakukan penggelangan dana di sela-sela Car Free Day (CFD), Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (8/2/2015) pagi.
Aksi ini merupakan bentuk keprihatinan atas pelayanan kesehatan bagi masyarakat kecil, termasuk keluarga Ryuji. Asmat, salah seorang warga Jakarta mengatakan, seharusnya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menanggung biaya perobatan anak pasangan dari Feri Yunizar Arifin (31) dan Lutfianti (29).
"Harusnya ditanggung negara. Karena dia merupakan pasien BPJS," ujarnya di lokasi CFD, tadi pagi. Jika BPJS Kesehatan tidak mampu, pemerintah harus turun tangan mengatasinya. Karena, itu merupakan tanggung jawab negara untuk melindungi kesehatan masyarakatnya.
Sementara itu, Kadiv Advokasi PWJ Rani Stones Sanjayaā€ˇ menuturkan, hanya meminta kepada pemerintah untuk membantu meringankan beban rakyatnya. "Meski pemerintah ini tidur, tapi kami yakin jika rakyatnya selalu terjaga," pungkasnya.
Ryuji hingg kini masih menjalani perawatan di RSCM Jakarta. Biaya pengobatan Ryuji sebesar Rp1,2 miliar lebih membuat orang tuanya harus berjuang keras, termasuk mencari donasi guna memenuhi biaya tersebut. Besarnya biaya pengobatan Ryuji membuat belasan wartawan dari Poros Wartawan Jakarta (PWJ) melakukan penggelangan dana di sela-sela Car Free Day (CFD), Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (8/2/2015) pagi.
Aksi ini merupakan bentuk keprihatinan atas pelayanan kesehatan bagi masyarakat kecil, termasuk keluarga Ryuji. Asmat, salah seorang warga Jakarta mengatakan, seharusnya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menanggung biaya perobatan anak pasangan dari Feri Yunizar Arifin (31) dan Lutfianti (29).
"Harusnya ditanggung negara. Karena dia merupakan pasien BPJS," ujarnya di lokasi CFD, tadi pagi. Jika BPJS Kesehatan tidak mampu, pemerintah harus turun tangan mengatasinya. Karena, itu merupakan tanggung jawab negara untuk melindungi kesehatan masyarakatnya.
Sementara itu, Kadiv Advokasi PWJ Rani Stones Sanjayaā€ˇ menuturkan, hanya meminta kepada pemerintah untuk membantu meringankan beban rakyatnya. "Meski pemerintah ini tidur, tapi kami yakin jika rakyatnya selalu terjaga," pungkasnya.
(whb)