TPST Bantar Gebang Ditutup, Jakarta Darurat Sampah
A
A
A
BEKASI - Keberadaan TPST Bantar Gebang begitu penting bagi Ibu Kota. Di era Gubernur DKI Jakarta yang dipimpin Sutiyoso, Jakarta pernah merasakan darurat sampah.
Penyebabnya penutupan TPST Bantar Gebang pada 10 Desember 2001. Dilansir dari buku berjudul 'Konflik Sampah Kota' yang ditulis Ali Anwar.
Penutupan ini dilakukan Pemkot Bekasi berdasar rekomendasi dari DPRD Kota Bekasi saat itu.
Penutupan TPST ini membuat Ibu Kota menjadi gunungan sampah. Karena 6.000 ton sampah dari Ibu Kota tidak dapat dibuang di TPST Bantar Gebang.
Akibatnya di sejumlah sudut di Jakarta pun dapat dilihat dengan mudah gunungan sampah. Pemerintah pusat yang khawatir citra Jakarta jatuh di mata dunia turun tangan menyelesaikan konflik ini.
14 Desember 2001, TPST Bantar Gebang dibuka kembali setelah Sutiyoso melakukan pertemuan dengan Pemkot dan DPRD Kota Bekasi di Gedung DPRD Kota Bekasi.
Penyebabnya penutupan TPST Bantar Gebang pada 10 Desember 2001. Dilansir dari buku berjudul 'Konflik Sampah Kota' yang ditulis Ali Anwar.
Penutupan ini dilakukan Pemkot Bekasi berdasar rekomendasi dari DPRD Kota Bekasi saat itu.
Penutupan TPST ini membuat Ibu Kota menjadi gunungan sampah. Karena 6.000 ton sampah dari Ibu Kota tidak dapat dibuang di TPST Bantar Gebang.
Akibatnya di sejumlah sudut di Jakarta pun dapat dilihat dengan mudah gunungan sampah. Pemerintah pusat yang khawatir citra Jakarta jatuh di mata dunia turun tangan menyelesaikan konflik ini.
14 Desember 2001, TPST Bantar Gebang dibuka kembali setelah Sutiyoso melakukan pertemuan dengan Pemkot dan DPRD Kota Bekasi di Gedung DPRD Kota Bekasi.
(whb)