Dapat Kiriman Banjir, DPRD Tangsel Curhat
A
A
A
DEPOK - DPRD Tangerang Selatan menyambangi DPRD Kota Depok untuk mengeluhkan kawasan mereka yang menjadi 'buangan air' Depok.
"Depok kencing saja ibaratnya, Tangsel banjir. Karena kan Depok hulunya bermuara di kota kami," tukas Ketua DPRD Tangsel Muhammad Ramli di gedung DPRD Kota Depok, Kamis (11/12/2014).
Ramli menjelaskan banjir dimulai dari Situ Pengasinan di Sawangan Depok dan juga Kelurahan Serua, Pondok Petir yang mengalir ke wilayah Situ Pamulang, dan Tangsel khususnya wilayah Bintaro.
Dia mengapresiasi pesatnya perumahan di Depok khususnya di wilayah Sawangan Bojongsari namun tak memiliki Ruang Terbuka Hijau (RTH).
"Usulan saya minta tandon dan resapan - resapan di daerah kami. Artinya RTH ada, tapi tandon airnya enggak ada. Sudah perumahan semua tak ada tandon airnya," jelasnya.
Hal itu menurutnya dapat mengurangi banjir di Tangsel.
"Setidaknya bisa mengurangi banjir di Tangsel. Kami terima air enggak apa - apa, karena kami lebih rendah daerahnya tapi mohon agar tak lebih parah. Habis semua perumahan kita banjir. Kita punya konsep bebas banjir saking bebasnya masuk lewat jendela pintu," tegasnya.
Ketua Komisi C DPRD Depok Babai Suhaemi menyambut baik keluhan DPRD Tangsel dan akan duduk bersama. Babai mengeluhkan Pemprov DKI yang hanya menggelontorkan anggaran hanya Rp5,8 miliar untuk Depok.
"Ketika sudah ada komitmen mungkin kita dorong DKI. Katanya Ahok mau beri uang Rp100 M untuk penyangga DKI tapi tahun ini hanya Rp5,8 M. Tangsel malah bisa Rp10 M, mana faktanya," tukasnya.
"Depok kencing saja ibaratnya, Tangsel banjir. Karena kan Depok hulunya bermuara di kota kami," tukas Ketua DPRD Tangsel Muhammad Ramli di gedung DPRD Kota Depok, Kamis (11/12/2014).
Ramli menjelaskan banjir dimulai dari Situ Pengasinan di Sawangan Depok dan juga Kelurahan Serua, Pondok Petir yang mengalir ke wilayah Situ Pamulang, dan Tangsel khususnya wilayah Bintaro.
Dia mengapresiasi pesatnya perumahan di Depok khususnya di wilayah Sawangan Bojongsari namun tak memiliki Ruang Terbuka Hijau (RTH).
"Usulan saya minta tandon dan resapan - resapan di daerah kami. Artinya RTH ada, tapi tandon airnya enggak ada. Sudah perumahan semua tak ada tandon airnya," jelasnya.
Hal itu menurutnya dapat mengurangi banjir di Tangsel.
"Setidaknya bisa mengurangi banjir di Tangsel. Kami terima air enggak apa - apa, karena kami lebih rendah daerahnya tapi mohon agar tak lebih parah. Habis semua perumahan kita banjir. Kita punya konsep bebas banjir saking bebasnya masuk lewat jendela pintu," tegasnya.
Ketua Komisi C DPRD Depok Babai Suhaemi menyambut baik keluhan DPRD Tangsel dan akan duduk bersama. Babai mengeluhkan Pemprov DKI yang hanya menggelontorkan anggaran hanya Rp5,8 miliar untuk Depok.
"Ketika sudah ada komitmen mungkin kita dorong DKI. Katanya Ahok mau beri uang Rp100 M untuk penyangga DKI tapi tahun ini hanya Rp5,8 M. Tangsel malah bisa Rp10 M, mana faktanya," tukasnya.
(ysw)