Buruh Minta Naik 30%, KHL Akan Disurvei Ulang

Kamis, 23 Oktober 2014 - 20:11 WIB
Buruh Minta Naik 30%,...
Buruh Minta Naik 30%, KHL Akan Disurvei Ulang
A A A
JAKARTA - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnaketrans) DKI Jakarta menyatakan Dewan Pengupahan perlu melakukan survei ulang terhadap harga komponen item di KHL yang sebenarnya.

Kepala Disnaketrans DKI Jakarta Priyono mengatakan, pembahasan KHL yang akan ditetapkan sebagai dasar penentuan akan diputuskan setelah ada rapat di dewan pengupahan.

"Dewan pengupahan perlu melakukan survei ulang terhadap harga komponen item di KHL yang sebenarnya. Sedangkan permintaan perubahan item dan besaran kuantitas yang dibutuhkan sudah tidak perlu dipersoalkan," kata Priyono kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (23/10/2014).

Dia menyebutkan dari 2.000 liter kebutuhan air, 60 liter di antaranya berasal dari air minum dalam kemasan (AMDK). Sisanya merupakan air PAM untuk kebutuhan mandi dan mencuci.

AMDK itu dapat diambilkan dari harga air galon di pasaran. Satu galon harganya berkisar Rp15.000, dan air PAM satu kubik atau 1.000 liter Rp9.000. "Harga pastinya lihat di pasaran dulu," sebutnya.

Priyono belum dapat memastikan UMP di DKI Jakarta mengalami kenaikan. Kalau item yang dibutuhkan mengalami kenaikan harga tentunya berpengaruh terhadap angka KHL.

"Biar Dewan Pengupahan menetapkan berapa KHL dan UMP yang pasti. Sekarang tidak dapat ditentukan," tegasnya.

Sekjen Forum Buruh Jakarta M Toha menuturkan, pihaknya merasa ketentuan di KHL yang nantinya akan menjadi dasar angka UMP belum bisa memberikan harapan hidup yang layak bagi seorang buruh lajang.

"UMP di Jakarta itu di atas Rp3 juta, bukan Rp2,4 juta.Pokoknya lebih dari Rp3 juta," tuturnya di tempat yang sama.

Alasan belum memberikan harapan hidup layak, karena ada item tabungan sebesar 2% atau Rp58.000 dianggap terlalu kecil.

Setahun seorang buruh lajang hanya bisa memiliki tabungan antara Rp600.000-696.000.

"Kalau begitu kapan buruh itu bermimpi punya rumah atau menikah dengan pasangan yang cantik atau ganteng. Kapan bisa memiliki barang tertentu mengubah nasib," ucapnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7844 seconds (0.1#10.140)