Minim Anggaran, Bekasi Terkendala Terapkan BRT
Minim Anggaran, Bekasi Terkendala Terapkan BRT
A
A
A
BEKASI - Pemkot Bekasi memiliki kendala anggaran untuk menerapkan sistem Bus Rapid Transit (BRT).
Kepala Dishub Kota Bekasi Sopandi mengungkapkan, untuk penerapan sistem BRT ini Kota Bekasi membutuhkan sebanyak 100 bus.
"Harga satu bus itu Rp1 miliar. APBD yang kita miliki baru Rp3 triliun, kalau kita mengerjakan sendiri dipastikan tidak mampu dan inilah yang menjadi kendala," ungkap Sopandi kepada wartawan Rabu 24 September kemarin.
Oleh karena itu, lanjut Sopandi, Pemkot Bekasi membutuhkan bantuan dari Pemprov Jabar dan pemerintah pusat.
Sopandi mencontohkan, perjanjian kerja sama diterapkan dalam membangun busway Bekasi-Pulogadung. Dari jalur sepanjang 800 meter di Kota Bekasi, menghabisnya dana sebesar Rp67 miliar.
Dana itu bersumber dari pemerintah pusat Rp57 miliar, provinsi Rp5 miliar, dan Kota Bekasi Rp5 miliar.
"BRT sangat mendesak, karena ini menjadi salah satu solusi mengatasi kemacetan di Bekasi," ujarnya.
Kepala Dishub Kota Bekasi Sopandi mengungkapkan, untuk penerapan sistem BRT ini Kota Bekasi membutuhkan sebanyak 100 bus.
"Harga satu bus itu Rp1 miliar. APBD yang kita miliki baru Rp3 triliun, kalau kita mengerjakan sendiri dipastikan tidak mampu dan inilah yang menjadi kendala," ungkap Sopandi kepada wartawan Rabu 24 September kemarin.
Oleh karena itu, lanjut Sopandi, Pemkot Bekasi membutuhkan bantuan dari Pemprov Jabar dan pemerintah pusat.
Sopandi mencontohkan, perjanjian kerja sama diterapkan dalam membangun busway Bekasi-Pulogadung. Dari jalur sepanjang 800 meter di Kota Bekasi, menghabisnya dana sebesar Rp67 miliar.
Dana itu bersumber dari pemerintah pusat Rp57 miliar, provinsi Rp5 miliar, dan Kota Bekasi Rp5 miliar.
"BRT sangat mendesak, karena ini menjadi salah satu solusi mengatasi kemacetan di Bekasi," ujarnya.
(whb)
Explore More