Balik ke Jalan, Relokasi PKL ke Blok G Gagal
A
A
A
JAKARTA - Program relokasi Pedagang Kaki lima (PKL) Tanah Abang yang ke Blok G gagal. Sebab dari 1.227 PKL yang ada di kawasan Blok G, saat ini hanya ada 570 pedagang yang menempati lantai satu dan dua, sementara untuk lantai tiga sudah kosong tidak ada pedagang.
Manager Pasar Blok G, Namen Suhandi mengatakan, setiap hari pedagang Blok G turun ke jalan. Menurutnya, pihaknya sudah berupaya agar PKL itu tidak balik ke jalan dengan cara sewa kios gratis dua periode. Yakni enam bulan pertama dan enam bulan kedua.
"Sebenarnya pemerintah serius membenahi pedagang, namun pedagangnya saja yang manja," ketusnya kepada wartawan di Jakarta, Senin (18/8/2014).
Namen mengatakan, dirinya tidak mengetahui kemana perginya para pedagang yang ada di lantai tiga. Sebab, dirinya hanya fokus di dalam kawasan pasar.
Tetapi dia mengatakan, pedagang yang ada di lantai tiga blok G sudah diberikan surat peringatan terakhir. Sehingga tidak ada lagi kesempatan untuk para pedagang kembali ke kiosnya. Pihaknya sudah menerima tawasan dari kelompok pedagang lain seperti pedagang tasik dan pedagang aksesoris telepon genggam.
"Kita sedang bicarakan untuk memberikan kesempatan kepada pedagang tasik atau pedagang aksesoris telepon genggam," ujarnya.
Manager Pasar Blok G, Namen Suhandi mengatakan, setiap hari pedagang Blok G turun ke jalan. Menurutnya, pihaknya sudah berupaya agar PKL itu tidak balik ke jalan dengan cara sewa kios gratis dua periode. Yakni enam bulan pertama dan enam bulan kedua.
"Sebenarnya pemerintah serius membenahi pedagang, namun pedagangnya saja yang manja," ketusnya kepada wartawan di Jakarta, Senin (18/8/2014).
Namen mengatakan, dirinya tidak mengetahui kemana perginya para pedagang yang ada di lantai tiga. Sebab, dirinya hanya fokus di dalam kawasan pasar.
Tetapi dia mengatakan, pedagang yang ada di lantai tiga blok G sudah diberikan surat peringatan terakhir. Sehingga tidak ada lagi kesempatan untuk para pedagang kembali ke kiosnya. Pihaknya sudah menerima tawasan dari kelompok pedagang lain seperti pedagang tasik dan pedagang aksesoris telepon genggam.
"Kita sedang bicarakan untuk memberikan kesempatan kepada pedagang tasik atau pedagang aksesoris telepon genggam," ujarnya.
(adm)