Penyebab Perjalanan KRL Jabodetabek Semrawut
A
A
A
JAKARTA - PT KAI Commuter Line Jabodetabek (KCJ) mengatakan, penyebab kesemrawutan jadwal baru diakibatkan rel yang digunakan bersamaan dengan kereta barang. Sehingga waktu untuk penyesuaian jadwal jadi terhambat.
"Selama perjalanan rel yang digunakan itu juga dipakai untuk kereta antar kota dan kereta barang dan juga kereta listrik maka penggunaan waktu atau jadwal akan sulit untuk ditepati," kata Direktur Utama PT KCJ Tri Handoyo kepada wartawan di Stasiun Jakarta Kota, Senin (16/6/2014).
Menurut Tri, seharusnya ada rel khusus kereta api barang dan kereta antar kota. Jika hal itu sudah ada, maka besar kemungkinan pemberangkatan kereta sesuai dengan jadwal yang baru diterapkan 1 Juni lalu.
"Idealnya 100 persen untuk kereta rel listrik, sayangnya masih bersama dengan kereta lainnya (barang dan antar kota). Kita sedang usahakan dari Bekasi-Manggarai memakai double track, tapi tetap rel KRL harus punya rel sendiri," ujarnya.
Hingga saat ini, memang perjalanan sendiri diutamakan untuk perjalanan kereta antar kota. "Memang yang didahulukan adalah kereta antar kota karena kan mereka tidak berhenti di setiap stasiun," ujarnya.
"Selama perjalanan rel yang digunakan itu juga dipakai untuk kereta antar kota dan kereta barang dan juga kereta listrik maka penggunaan waktu atau jadwal akan sulit untuk ditepati," kata Direktur Utama PT KCJ Tri Handoyo kepada wartawan di Stasiun Jakarta Kota, Senin (16/6/2014).
Menurut Tri, seharusnya ada rel khusus kereta api barang dan kereta antar kota. Jika hal itu sudah ada, maka besar kemungkinan pemberangkatan kereta sesuai dengan jadwal yang baru diterapkan 1 Juni lalu.
"Idealnya 100 persen untuk kereta rel listrik, sayangnya masih bersama dengan kereta lainnya (barang dan antar kota). Kita sedang usahakan dari Bekasi-Manggarai memakai double track, tapi tetap rel KRL harus punya rel sendiri," ujarnya.
Hingga saat ini, memang perjalanan sendiri diutamakan untuk perjalanan kereta antar kota. "Memang yang didahulukan adalah kereta antar kota karena kan mereka tidak berhenti di setiap stasiun," ujarnya.
(mhd)