Lintasan Tak Steril, Perjalanan KRL Rawan Gangguan
A
A
A
JAKARTA - Anjloknya KRL Commuterline di Kemayoran karena adanya karung berisi kayu di tengah rel merupakan konsekuensi dari tidak sterilnya perlintasan. Padahal sterilisasi jalur rel sudah sering diingatkan namun sterilisasi terkesan tidak maksimal.
Menurut Pengamat Transportasi dari Institut Studi Transportasi Izzul Waro Steril, sterilisasi bukan hanya untuk penumpang tidak bertiket, namun juga agar proses operasional kereta terjamin.
Yakni sterilisasi mengenai kesiagaaan lintasan, listrik aliran atas, dan sumber daya manusia. Jika memang keadaan tidak memungkinkan, maka sumber daya manusia diperbanyak untuk melakukan penjagaaan.
Jika sesorang bisa membuang kayu ke tengah lintasan, bukan tidak mungkin ke depan akan ada yang membuang besi dan menyebabkan jatuhnya korban. "Saya rasa KCJ harus benar-benar melakukan sterilisasi lebih optimal," tuturnya saat dihubungi, Kamis (29/5/2014).
Watimah Suratinoyo (32), salah seorang penumpang di gerbong wanita ini mengaku kecewa atas peristiwa tersebut. Pasalnya 30 menit lagi dia bisa tiba di Stasiun Jatinegara, namun karena kereta anjlok dia harus kembali ke Stasiun Jakarta Kota. Apalagi saat naik kereta jurusan Bekasi Watimah harus berdiri, lantaran banyaknya penumpang. "Jika tidak anjlok sudah dari tadi saya sampai rumah," keluhnya.
Watimah mengaku tidak bisa menyalahkan PT KCJ karena ini merupakan ulah seseorang yang tidak bertanggung jawab. Dia berharap keamanan di sekitar stasiun bisa ditingkatkan agar kejadian serupa tidak terjadi lagi. "Selain memakan waktu, kejadian tersebut juga menguras tenaga," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan Kereta Commuterline anjlok di pintu keluar Stasiun Kemayoran. Kereta anjlok lantaran ada oknum yang melempar karung berisi kayu. Tidak ada korban dalam peristiwa ini, hanya perjalanan dari Tanah Abang menuju Jatinegara dihentikan sementara hingga menunggu kereta yang anjlok ditarik.
Menurut Pengamat Transportasi dari Institut Studi Transportasi Izzul Waro Steril, sterilisasi bukan hanya untuk penumpang tidak bertiket, namun juga agar proses operasional kereta terjamin.
Yakni sterilisasi mengenai kesiagaaan lintasan, listrik aliran atas, dan sumber daya manusia. Jika memang keadaan tidak memungkinkan, maka sumber daya manusia diperbanyak untuk melakukan penjagaaan.
Jika sesorang bisa membuang kayu ke tengah lintasan, bukan tidak mungkin ke depan akan ada yang membuang besi dan menyebabkan jatuhnya korban. "Saya rasa KCJ harus benar-benar melakukan sterilisasi lebih optimal," tuturnya saat dihubungi, Kamis (29/5/2014).
Watimah Suratinoyo (32), salah seorang penumpang di gerbong wanita ini mengaku kecewa atas peristiwa tersebut. Pasalnya 30 menit lagi dia bisa tiba di Stasiun Jatinegara, namun karena kereta anjlok dia harus kembali ke Stasiun Jakarta Kota. Apalagi saat naik kereta jurusan Bekasi Watimah harus berdiri, lantaran banyaknya penumpang. "Jika tidak anjlok sudah dari tadi saya sampai rumah," keluhnya.
Watimah mengaku tidak bisa menyalahkan PT KCJ karena ini merupakan ulah seseorang yang tidak bertanggung jawab. Dia berharap keamanan di sekitar stasiun bisa ditingkatkan agar kejadian serupa tidak terjadi lagi. "Selain memakan waktu, kejadian tersebut juga menguras tenaga," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan Kereta Commuterline anjlok di pintu keluar Stasiun Kemayoran. Kereta anjlok lantaran ada oknum yang melempar karung berisi kayu. Tidak ada korban dalam peristiwa ini, hanya perjalanan dari Tanah Abang menuju Jatinegara dihentikan sementara hingga menunggu kereta yang anjlok ditarik.
(hyk)