Drainase Margonda Tak Mampu Tampung Air Hujan
A
A
A
DEPOK - Genangan yang sering terjadi di Jalan Margonda akibat sistem saluran air di sisi jalan yang tidak baik dan tidak memadai. Karena air tidak dapat masuk ke saluran itu hinga meluap ke jalan.
"Lihat saja, saluran airnya enggak bisa menampung air. Bahkan di ruas jalan di sekitar SPBU Pondok Cina, air dari drainase yang masuk ke jalan," kata Hamid, warga Beji, Depok, Senin (26/5/2014).
Selain itu, Hamid menyayangkan kinerja Pemerintah Kota (Pemkot) Depok yang telah menghabiskan dana miliaran rupiah, namun belum bisa mengatasi banjir. Padahal, setiap tahun masyarakat harus menderita akibat proyek pemerintah yang diklaim untuk mengatasi banjir. Namun hingga kini, pemkot belum mampu mengatasi itu.
"Kalau bikin drainasenya kayak begini, sama saja buang-buang uang. Atau jangan-jangan ada sesuatu di balik proyek drainase," ucapnya.
Selain kurang layaknya drainase yang dibuat, warag juga menduga volume drainase tidak sesuai dengan debit air. Sehingga ketika air hujan deras dan air dari kali meluap maka tidak dapat tertampung.
"Mungkin juga salurannya tidak memadai karena dibuatnya terlalu tinggi ke saluran penghubung. Soalnya air bukannya masuk ke drainase, tapi malahan dari sana air masu ke jalan," katanya.
Di Jalan Margonda setidaknya ada tiga titik langganan banjir. Seperti di depan Terminal Terpadu, depan SPBU Pondok Cina dan dipertigaan Jalan ARH.
Sekadar diketahui, Kamis 22 Mei 2014 lalu, Depok diguyur hujan deras selama empat jam, Jalan Margonda tergenang hingga 50 sencimeter. Akibat genangan itu juga, arus lalu lintas di jalan itu menjadi semrawut hingga akhirnya dialihkan ke jalur alternatif.
"Lihat saja, saluran airnya enggak bisa menampung air. Bahkan di ruas jalan di sekitar SPBU Pondok Cina, air dari drainase yang masuk ke jalan," kata Hamid, warga Beji, Depok, Senin (26/5/2014).
Selain itu, Hamid menyayangkan kinerja Pemerintah Kota (Pemkot) Depok yang telah menghabiskan dana miliaran rupiah, namun belum bisa mengatasi banjir. Padahal, setiap tahun masyarakat harus menderita akibat proyek pemerintah yang diklaim untuk mengatasi banjir. Namun hingga kini, pemkot belum mampu mengatasi itu.
"Kalau bikin drainasenya kayak begini, sama saja buang-buang uang. Atau jangan-jangan ada sesuatu di balik proyek drainase," ucapnya.
Selain kurang layaknya drainase yang dibuat, warag juga menduga volume drainase tidak sesuai dengan debit air. Sehingga ketika air hujan deras dan air dari kali meluap maka tidak dapat tertampung.
"Mungkin juga salurannya tidak memadai karena dibuatnya terlalu tinggi ke saluran penghubung. Soalnya air bukannya masuk ke drainase, tapi malahan dari sana air masu ke jalan," katanya.
Di Jalan Margonda setidaknya ada tiga titik langganan banjir. Seperti di depan Terminal Terpadu, depan SPBU Pondok Cina dan dipertigaan Jalan ARH.
Sekadar diketahui, Kamis 22 Mei 2014 lalu, Depok diguyur hujan deras selama empat jam, Jalan Margonda tergenang hingga 50 sencimeter. Akibat genangan itu juga, arus lalu lintas di jalan itu menjadi semrawut hingga akhirnya dialihkan ke jalur alternatif.
(mhd)