2 pengemis jutawan diciduk di Pasar Mayestik
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan melalui Suku Dinas (Sudin) Sosial mengamankan pengemis jutawan berpenghasilan Rp250 ribu perhari.
Pengemis yang diamankan kali ini masing-masing bernama Syamsuddin dan Tajudin, warga Jasinga, Bogor, Jawa Barat. Dalam menjalankan aksinya, kedua pria tersebut menggunakan modus berpura-pura sakit di atas sebuah gerobak.
"Satu orang berpura-pura cacat, sedangkan yang satunya mendorong rekannya di atas gerobak," kata Kasie Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Sudin Sosial Jakarta Selatan, Miftahul Huda saat dihubungi, Minggu (9/2/2014).
Menurut Mifhaul, kedua pengemis tersebut selalu beraksi berdua di seputaran Pasar Mayestik, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Mereka ditangkap berdasarkan informasi dari masyarakat jika di kawasan itu terdapat pengemis berkedok berpura-pura kritis di atas gerobak.
"Kedua pengemis ini tercatat sudah tiga kali kita amankan," ujarnya.
Ia menjelaskan, dari hasil mengemisnya itu mereka mampu meraup rupiah Rp250 ribu perhari. Uang ratusan ribu rupiah hasil mengemisnya tersebut dibagi dua masing-masing pelaku.
"Penghasilannya cukup fantastis, Rp250 ribu perhari. Kedua pengemis ini selalu menggunakan modus serupa, mencari belas kasihan warga dengan berpura-pura sakit keras di atas gerobak," bebernya.
Menurut Miftahul, kedua pengemis berpenghasilan jutaan rupiah perbulan ini selanjutnya digelandang ke Panti Sosial Bina Insan di kawasan Cipayung, Jakarta Timur. Di panti sosial milik DKI itu, mereka akan didata lalu diberikan pembinaan lebih lanjut.
"Kedua langsung kita bawa ke panti sosial Bina Insan, Cipayung. Di sana mereka akan diberikan pembinaan supaya tidak kembali mengemis," tandasnya.
Pengemis yang diamankan kali ini masing-masing bernama Syamsuddin dan Tajudin, warga Jasinga, Bogor, Jawa Barat. Dalam menjalankan aksinya, kedua pria tersebut menggunakan modus berpura-pura sakit di atas sebuah gerobak.
"Satu orang berpura-pura cacat, sedangkan yang satunya mendorong rekannya di atas gerobak," kata Kasie Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Sudin Sosial Jakarta Selatan, Miftahul Huda saat dihubungi, Minggu (9/2/2014).
Menurut Mifhaul, kedua pengemis tersebut selalu beraksi berdua di seputaran Pasar Mayestik, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Mereka ditangkap berdasarkan informasi dari masyarakat jika di kawasan itu terdapat pengemis berkedok berpura-pura kritis di atas gerobak.
"Kedua pengemis ini tercatat sudah tiga kali kita amankan," ujarnya.
Ia menjelaskan, dari hasil mengemisnya itu mereka mampu meraup rupiah Rp250 ribu perhari. Uang ratusan ribu rupiah hasil mengemisnya tersebut dibagi dua masing-masing pelaku.
"Penghasilannya cukup fantastis, Rp250 ribu perhari. Kedua pengemis ini selalu menggunakan modus serupa, mencari belas kasihan warga dengan berpura-pura sakit keras di atas gerobak," bebernya.
Menurut Miftahul, kedua pengemis berpenghasilan jutaan rupiah perbulan ini selanjutnya digelandang ke Panti Sosial Bina Insan di kawasan Cipayung, Jakarta Timur. Di panti sosial milik DKI itu, mereka akan didata lalu diberikan pembinaan lebih lanjut.
"Kedua langsung kita bawa ke panti sosial Bina Insan, Cipayung. Di sana mereka akan diberikan pembinaan supaya tidak kembali mengemis," tandasnya.
(kri)