Pabrik pengolahan belimbing di Depok terbengkalai

Sabtu, 08 Februari 2014 - 12:03 WIB
Pabrik pengolahan belimbing di Depok terbengkalai
Pabrik pengolahan belimbing di Depok terbengkalai
A A A
Sindonews.com - Gedung pusat koperasi pemasaran buah dan olahan belimbing Kota Depok sudah tidah beroperasi. Pasalnya, gedung yang bersebelahan dengan pabrik pengolahan belimbing di kompleks Perumahan Sawangan Permai, Kecamatan Sawangan Baru, Kota Depok, keduanya sudah tidak terurus.

Berdasarkan pantauan di lokasi, halaman yang terlihat kotor dipenuhi lumpur dan rumput yang menjulang cukup panjang karena sudah lama tak dipotong. Tidak ada papan petunjuk apapun di di depan kedua bangunan tersebut.

Hanya ada spanduk robek-robek yang bertuliska Pusat Koperasi Pemasaran Buah dan Olahan Belimbing. Kedua gedung itu dibangun guna menyokong slogan Depok sebagai kota belimbing. Namun, setelah dibangun, kedua gedung itu dibiarkan begitu saja.

Plt Dinas Perindustrian dan Perdagangan Eka Bachtiar mengakui, jika pabrik tersebut belum beroperasi sama sekali. Bahkan koperasi yang sebelumnya sempat buka pun harus tutup dalam kurun waktu dua tahun. Alasannya, pemerintah sedang mempersiapkan terlebih dahulu mesin pengolahan pabrik untuk pengolahan belimbing tersebut.

"Mesinnya sedang dipersiapkan terlebih dahulu, karena itu kan harus steril," kata Eka kepada wartawan di Depok, Sabtu (8/2/2014).

Saat ditanya alasan terlalu lamanya persiapan untuk alat pabrik, Eka tidak menjawab. Padahal pabrik belimbing sudah didirikan sejak lebih dari tiga tahun lalu. Begitu juga saat ditanya mengenai anggaran yang dibutuhkan untuk membangun pabrik itu.

"Saya kan di sini masih pelaksana tugas (kepala dinas), tapi yang pasti tahun ini ada anggaran untuk pembelian alat pengolahan tersebut," kelitnya.

Sementara itu pemrakarsa olahan belimbing Maria Gigih Setiarti mengatakan, pembangunan pabrik tersebut berawal saat dirinya diikutsertakan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok untuk mengikuti lomba PPK Indesk Pembangunan Manusia (IPM) pada tahun 2006 dengan menyertakan produk Belimbing.

"Saat itu kami menang dan mendapatkan dana Rp50 miliar. Dari situlah muncul ide dari Pemkot untuk membangun pabrik belimbing," ujarnya.

Meskipun demikian, menurut Maria, pabrik tersebut sama sekali tidak pernah beroperasi sejak didirikan. Bahkan Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail pun enggan datang untuk meresmikan pabrik tersebut. Begitu juga dengan koperasinya yang tutup setelah dua tahun beroperasi di tempat tersebut.

Maria mengaku, tidak tahu aliran dana sebesar Rp50 miliar tersebut. "Saya tidak tahu karena saya sendiri tidak dapat," katanya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6761 seconds (0.1#10.140)