2013, 10 hektare lahan di Jakpus dialihfungsikan
A
A
A
Sindonews.com - Sedikitnya 10 hektare lahan yang tersebar di delapan kelurahan di Jakarta Pusat, milik pemerintah sudah kembali difungsikan sebagaimana mestinya. Pasalnya, selama 2013 ada 47 lokasi yang dikuasai warga maupun pedagang dialihfungsikan.
Seperti yang dilakukan di pinggir Banjir Kanal Barat (BKB) Petamburan, Tanah Abang, yang sebelumnya dijadikan pasar. Kini kawasan tersebut sudah mulai dipasangi kawat untuk selanjutnya dibangun taman. Bahkan, di sebelah kawasan tersebut sudah dibangun taman interaktif.
Hal serupa juga dilakukan di perempatan Salemba. Sebelumnya kawasan tersebut dijadikan pusat fotokopi dan penjilidan. Saat ini kawasan tersebut sudah berubah.
Selain mengembalikan lahan untuk fungsinya, penertiban atau pengambilan lahan milik pemerintah juga dilakukan untuk meminimalisir banjir dan mengurai kemacetan.
Wali Kota Jakarta Pusat Saefullah mengatakan, jika di 2013 hanya 10 hektare lahan yang berhasil direfungsi, maka di tahun 2014, pihaknya menargetkan 15 sampai 20 hektar lahan bisa direfungsi sebagaimana mestinya.
"Artinya jika lahan tersebut harus steril ya harus dikosongkan, tidak boleh dijadikan tempat jualan atau apapun," ujarnya, di Jakarta, Kamis 2 Januari 2013.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, saat ini banyak lahan yang belum terjamah pemerintah, namun demikian pihaknya sudah melakukan inventarisasi terhadap lahan milik pemerintah. Menurutnya, ketika lahan sudah kembali sebagaimana fungsinya, tentu hal tersebut tidak hanya akan memperindah pemandangan, tapi juga mengurangi risiko banjir.
"Ke depan sepanjang Kanal Banjir Barat akan kita bongkar secara bertahap untuk selanjutnya dijadikan taman," tuturnya. (mhd)
Seperti yang dilakukan di pinggir Banjir Kanal Barat (BKB) Petamburan, Tanah Abang, yang sebelumnya dijadikan pasar. Kini kawasan tersebut sudah mulai dipasangi kawat untuk selanjutnya dibangun taman. Bahkan, di sebelah kawasan tersebut sudah dibangun taman interaktif.
Hal serupa juga dilakukan di perempatan Salemba. Sebelumnya kawasan tersebut dijadikan pusat fotokopi dan penjilidan. Saat ini kawasan tersebut sudah berubah.
Selain mengembalikan lahan untuk fungsinya, penertiban atau pengambilan lahan milik pemerintah juga dilakukan untuk meminimalisir banjir dan mengurai kemacetan.
Wali Kota Jakarta Pusat Saefullah mengatakan, jika di 2013 hanya 10 hektare lahan yang berhasil direfungsi, maka di tahun 2014, pihaknya menargetkan 15 sampai 20 hektar lahan bisa direfungsi sebagaimana mestinya.
"Artinya jika lahan tersebut harus steril ya harus dikosongkan, tidak boleh dijadikan tempat jualan atau apapun," ujarnya, di Jakarta, Kamis 2 Januari 2013.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, saat ini banyak lahan yang belum terjamah pemerintah, namun demikian pihaknya sudah melakukan inventarisasi terhadap lahan milik pemerintah. Menurutnya, ketika lahan sudah kembali sebagaimana fungsinya, tentu hal tersebut tidak hanya akan memperindah pemandangan, tapi juga mengurangi risiko banjir.
"Ke depan sepanjang Kanal Banjir Barat akan kita bongkar secara bertahap untuk selanjutnya dijadikan taman," tuturnya. (mhd)
(hyk)