BPTT Yogyakarta kini menyandang nama Darman Prasetyo
A
A
A
Sindonews.com - Untuk mengenang keberanian kru KA 1131, PT KAI mengabadikan nama Darman Prasetyo (masinis), Agus Suroto (asisten masinis), dan Sofyan Hadi (teknisi) menjadi nama gedung.
Nama Darman Prasetyo itu kini diabadikan sebagai nama Sekolah Teknik pada Balai Pelatihan Teknik Traksi (BPTT) Yogyakarta. Selama ini, sekolah masinis tersebut belum diberi nama.
Direktur Operasional PT KAI, Herlianto mengatakan, nama sekolah masinis sengaja diambil dari nama Darman Prasetyo karena yang bersangkutan dianggap sudah bekerja dengan penghargaan yang tinggi.
PT KA memberi penghargaan paling tinggi atas korban dari pegawainya dalam kecelakaan maut itu.
"Pemberian nama ini sudah menjadi keputusan pimpinan untuk mengenang korban kecelakaan kereta api di Bintaro. Sengaja pemberian nama ini sebagai bentuk penghargaan setinggi-tingginya kepada korban," kata Herlianto kepada wartawan, Rabu (19/12/2013).
Pemberian nama pada sekolah masinis secara resmi dilakukan tadi. Upacara diikuti ratusan masinis dan pegawai PT KAI Daerah Operasi VI Yogyakarta. Keluarga almarhum Darman Prasetyo turut dalam peresmian BPTT Darman Prasetyo di Yogyakarta.
Dalam kecelakaan itu ada tiga pegawai PT KAI yang tewas. Selain Darman Prasetyo sebagai masinis, korban tewas lainnya Agus Suroto dan Sofyan Hadi.
"Kalau di Bekasi, BPTT Sofyan Hadi, di Yogyakarta ini BPTT Darman Prasetyo, dan di Bandung ada Balai Pelatihan Operasional dan Pemasaran (BP Opsar) Agus Suroto," kata Herlianto
PT KA juga memberikan penghargaan kenaikan pangkat istimewa dua kali tingkat lebih tinggi. Khusus Sofyan Hadi yang masih pegawai kontrak magang diangkat menjadi pegawai tetap serta dibuatkan prasasti di Stasiun Tanah Abang.
Bahkan, PT KA mempersilahkan istri atau salah satu saudara kandung dari ketiga korban tersebut menjadi pegawai PT KA tanpa batas umur dan tes. "Ini bentuk komitmen PT KA yang menghargai setinggi-tinggi pada korban Bintaro," paparnya.
Nama Darman Prasetyo itu kini diabadikan sebagai nama Sekolah Teknik pada Balai Pelatihan Teknik Traksi (BPTT) Yogyakarta. Selama ini, sekolah masinis tersebut belum diberi nama.
Direktur Operasional PT KAI, Herlianto mengatakan, nama sekolah masinis sengaja diambil dari nama Darman Prasetyo karena yang bersangkutan dianggap sudah bekerja dengan penghargaan yang tinggi.
PT KA memberi penghargaan paling tinggi atas korban dari pegawainya dalam kecelakaan maut itu.
"Pemberian nama ini sudah menjadi keputusan pimpinan untuk mengenang korban kecelakaan kereta api di Bintaro. Sengaja pemberian nama ini sebagai bentuk penghargaan setinggi-tingginya kepada korban," kata Herlianto kepada wartawan, Rabu (19/12/2013).
Pemberian nama pada sekolah masinis secara resmi dilakukan tadi. Upacara diikuti ratusan masinis dan pegawai PT KAI Daerah Operasi VI Yogyakarta. Keluarga almarhum Darman Prasetyo turut dalam peresmian BPTT Darman Prasetyo di Yogyakarta.
Dalam kecelakaan itu ada tiga pegawai PT KAI yang tewas. Selain Darman Prasetyo sebagai masinis, korban tewas lainnya Agus Suroto dan Sofyan Hadi.
"Kalau di Bekasi, BPTT Sofyan Hadi, di Yogyakarta ini BPTT Darman Prasetyo, dan di Bandung ada Balai Pelatihan Operasional dan Pemasaran (BP Opsar) Agus Suroto," kata Herlianto
PT KA juga memberikan penghargaan kenaikan pangkat istimewa dua kali tingkat lebih tinggi. Khusus Sofyan Hadi yang masih pegawai kontrak magang diangkat menjadi pegawai tetap serta dibuatkan prasasti di Stasiun Tanah Abang.
Bahkan, PT KA mempersilahkan istri atau salah satu saudara kandung dari ketiga korban tersebut menjadi pegawai PT KA tanpa batas umur dan tes. "Ini bentuk komitmen PT KA yang menghargai setinggi-tinggi pada korban Bintaro," paparnya.
(ysw)