Dahulu Bogor pengirim banjir, sekarang Bogor kebanjiran

Kamis, 05 Desember 2013 - 15:45 WIB
Dahulu Bogor pengirim banjir, sekarang Bogor kebanjiran
Dahulu Bogor pengirim banjir, sekarang Bogor kebanjiran
A A A
Sindonews.com - Wali Kota Bogor terpilih Bima Arya mengatakan, akibat pertumbuhan masyarakat di Bogor yang terus meningkat. Pasalnya, kota Bogor yang dahulu dikenal pengirim bencana banjir ke Jakarta kini harus mengalaminya.

"Kalau dahulu itu Bogor yang katanya ngirim banjir. Tapi kalau sekarang benar-benar kita (Bogor) yang kebanjiran. Karena populasi masyarakat Bogor sekarang itu terus meningkat," kata Bima saat bertandang ke Okezone, di Komplek MNC, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (5/12/2013).

Bima juga mengatakan, tidak lama lagi Kebun Raya Bogor yang menjadi kebanggaan masyarakat Bogor serta bangsa ini akan mengalami kepunahan akibat bangunan yang ada di sekitarnya. Karena, kata dia, pembangunan itu bisa mengganggu resapan air yang ada di sekitarnya.

"Di Bogor itu pembangunan semakin tidak terkendali. Hotel-hotel berdiri dan mengganggu resapan air. Bisa dibayangkan, bagaimana malunya bangsa Indonesia bila Kebun Raya Bogor yang merupakan kebanggaan dunia akan punah, karena pembangunan-pembangunan yang tidak terkendali itu, ini tinggal tunggu waktu," bebernya.

Setelah dilantik pada 7 April 2014 mendatang, kata politikus Partai amanat nasional (PAN) ini, pihaknya akan melakukan evaluasi terkait izin bangunan tersebut.

"Kita mau evaluasi izin bangunan itu. Kalau yang sudah dibangun tinggal kita perhatikan sesuai atau tidak dengan izinnya," pungkasnya.

Selain itu, sambung Bima, terkait persoalan Pedagang Kaki Lima (PKL) dan sampah yang ada di Kota Bogor, pihaknya sudah memiliki caranya tinggal diimplementasikan.

"Untuk persoalan sampah, PKL dan Macet itu sudah ada rumus-rumusnya tinggal dijalankan," katanya.

Sekadar diketahui, pasangan nomor urut 2 Bima Arya-Usmar Hariman yang didukung enam partai politik (parpol) itu unggul dari pasangan yang lainnya setelah meraup suara sebanyak 132.835 atau 33,13 persen.

Bima-Usmar didukung oleh enam parpol antara lain adalah Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Bulan Bintang (PBB), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Pasangan Ru'yat-Aim kalah tipis dari Bima-Usmar dengan perolehan suara 131.080 suara (32.69 persen), kemudian di posisi ketiga Dody-Untung memperoleh 67.715 (16.89 persen), lalu Syaiful Anwar-Muztahidin meraih 43.466 suara (10.84 persen), terakhir pasangan Firman Halim-Gartono hanya memperoleh 25.842 suara (6.45 persen).
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5744 seconds (0.1#10.140)