MMS lakukan antisipasi banjir di Tol Tangerang-Merak
A
A
A
Sindonews.com - Operator jalan tol Tanggerang-Merak, PT Marga Mandalasakti (MMS) berupaya melakukan tindakan pencegahan untuk meminimalisir luapan air yang pernah terjadi di Ciujung Kilometer (Km) 57-59.
"MMS sedang merencanakan peninggian badan jalan mencapai 2,5 meter sepanjang dua kilometer seperti Cengkareng akan ada pancang dengan jembatan pendek. Sekarang masih dalam tahap desain," kata Direktur Teknik dan Operasi MMS Sunarto Sastrowiyoto dalam rilisnya di Jakarta, Kamis (5/12/2013).
MMS, kata dia, akan membuat jalan pada jalur tersebut sehingga jika air meluap kembali, lalulintas akan dialihkan ke jalan tersebut. MMS masih mengestimasi biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan jalur itu.
Rencananya proyek ini akan dilakukan pada bulan April 2014, karena perusahaan masih fokus pada penambahan lajur Cikupa-Balaraja Barat dari Kilometer 31-Km 38+750.
MMS juga berencana bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten untuk membuat tanggul serta umbung-umbung di sepanjang sungai Ciujung sepanjang lima kilometer untuk menampung air hujan.
"Pembuatan umbung-umbung ini sudah pernah kami bicarakan (BPBD dan MMS) agar dibentuk dataran tinggi sehingga jika terjadi kebanjiran, dataran tersebut bisa menjadi tempat evakuasi korban banjir," kata BPBD Provinsi Banten Heri Suheri.
Heri juga mengatakan, pembuatan resapan air ini paling tidak membutuhkan panjang lima Km sehingga air diharapkan tidak meluap. Apalagi daerah rawan luapan banjir berada pada Km 57-59 arah Gerbang tol Ciujung.
Dengan melihat kejadian luapan banjir yang menggenangi, MMS akan senantiasa berkoordinasi dan mendukung sinergi ini dengan pihak pemangku kepentingan mulai dari BPBD, TNI, Polisi, Pemadam Kebakaran, masyarakat Banten dan Pemerintah Daerah Provinsi Banten.
"MMS sedang merencanakan peninggian badan jalan mencapai 2,5 meter sepanjang dua kilometer seperti Cengkareng akan ada pancang dengan jembatan pendek. Sekarang masih dalam tahap desain," kata Direktur Teknik dan Operasi MMS Sunarto Sastrowiyoto dalam rilisnya di Jakarta, Kamis (5/12/2013).
MMS, kata dia, akan membuat jalan pada jalur tersebut sehingga jika air meluap kembali, lalulintas akan dialihkan ke jalan tersebut. MMS masih mengestimasi biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan jalur itu.
Rencananya proyek ini akan dilakukan pada bulan April 2014, karena perusahaan masih fokus pada penambahan lajur Cikupa-Balaraja Barat dari Kilometer 31-Km 38+750.
MMS juga berencana bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten untuk membuat tanggul serta umbung-umbung di sepanjang sungai Ciujung sepanjang lima kilometer untuk menampung air hujan.
"Pembuatan umbung-umbung ini sudah pernah kami bicarakan (BPBD dan MMS) agar dibentuk dataran tinggi sehingga jika terjadi kebanjiran, dataran tersebut bisa menjadi tempat evakuasi korban banjir," kata BPBD Provinsi Banten Heri Suheri.
Heri juga mengatakan, pembuatan resapan air ini paling tidak membutuhkan panjang lima Km sehingga air diharapkan tidak meluap. Apalagi daerah rawan luapan banjir berada pada Km 57-59 arah Gerbang tol Ciujung.
Dengan melihat kejadian luapan banjir yang menggenangi, MMS akan senantiasa berkoordinasi dan mendukung sinergi ini dengan pihak pemangku kepentingan mulai dari BPBD, TNI, Polisi, Pemadam Kebakaran, masyarakat Banten dan Pemerintah Daerah Provinsi Banten.
(mhd)