Jokowi akui kewalahan hadapi pengemis
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta merasa kewalahan menghadapi pengemis yang berdatangan ke Ibu Kota Jakarta. Karena, masyarakat luat kota terus berdatangan ke Jakarta.
"Ya problemnya pendatang enggak terinfo, masalahnya itu. Makanya kita susah targetkan," kata Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di Balai Kota Jakarta, Jumat (29/11/2013).
Berdasarkan data Dinas Sosial (Dinsos) DKI, kata Jokowi, pengemis yang terjaring razia banyak didominasi warga dari luar Jakarta. Tak heran, bila panti sosial di Ibu Kota tidak mampu menampung keberadaan mereka.
"Pengemis yang kena razia Dinsos DKI itu banyak bukan dari Jakarta. Mereka datang silih berganti ke sini," terangnya.
Jokowi menambahkan, pendatang dari luar daerah yang mencari mata pencaharian sebagai pengemis di Jakarta, kini juga semakin kreatif. Buktinya, beberapa hari lalu, ditemukan pengemis yang kedapatan beromzet puluhan juta rupiah.
"Ya berarti pengemisnya banyak yang kreatif, makanya bisa kaya raya begitu," tandasnya.
"Ya problemnya pendatang enggak terinfo, masalahnya itu. Makanya kita susah targetkan," kata Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di Balai Kota Jakarta, Jumat (29/11/2013).
Berdasarkan data Dinas Sosial (Dinsos) DKI, kata Jokowi, pengemis yang terjaring razia banyak didominasi warga dari luar Jakarta. Tak heran, bila panti sosial di Ibu Kota tidak mampu menampung keberadaan mereka.
"Pengemis yang kena razia Dinsos DKI itu banyak bukan dari Jakarta. Mereka datang silih berganti ke sini," terangnya.
Jokowi menambahkan, pendatang dari luar daerah yang mencari mata pencaharian sebagai pengemis di Jakarta, kini juga semakin kreatif. Buktinya, beberapa hari lalu, ditemukan pengemis yang kedapatan beromzet puluhan juta rupiah.
"Ya berarti pengemisnya banyak yang kreatif, makanya bisa kaya raya begitu," tandasnya.
(mhd)