Abadikan demo, buruh narsis pakai Samsung Galaxy S III
A
A
A
Sindonews.com - Ribuan buruh terus menyuarakan aspirasinya tentang penolakan Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta sebesar Rp2,4 juta. Buruh tetap meminta UMP naik sebesar 50 persen atau Rp3,7 juta.
Aksi demonstrasi tak hanya diabadikan kamera pewarta, tetapi juga para buruh itu sendiri. Mereka mengabadikan aksi-aksi mereka dengan handphone.
Berbagai merek seluler low-end hingga yang high-end tampak di berada tangan mereka. Pantauan Sindonews, terlihat banyak handphone pintar (smartphone) jenis Samsung Galaxy S III dan Blackberry Dakota.
Ini sedikit menggelitik Sindonews yang kemudian mengajak berbincang dengan salah seorang buruh. David, salah seorang buruh mengakui smartphone kelas high-end yang dipegangnya merupakan milik pribadinya.
Namun David mengungkap Samsung Galaxy S III berharga sekira Rp5 juta yang dimilikinya tidak dibeli secara tunai. "Ini kredit satu tahun mas. Per bulannya Rp500 ribu," katanya sambil menunjukkan gadget canggihnya kepada Sindonews di depan gerbang Balai Kota Jakarta, Jumat (1/11/2013).
Perbincangan pun mengarah alasan pribadi David ikut berdemo menuntut kenaikan UMP DKI 2014 sebesar Rp3,7 juta. David mendukung kenaikan upah karena alasan beban hidup keluarganya dan buruh pada umumnya yang sudah cukup berat.
"Ada buruh yang anaknya banyak tapi gaji sekarang kurang nutup. Untuk bayar kredit handphone saja sudah keluar banyak, bagaimana buat beli susu anak dan pulsa," katanya.
Maka itu, David dan kawan-kawan buruh bersikeras menuntut UMP naik hingga 50 persen dari tahun lalu agar bisa mengurangi beban hidup dan mensejahterakan keluarganya. "Kita minta naik lagi lah biar kita juga sejahtera," pungkasnya.
Aksi demonstrasi tak hanya diabadikan kamera pewarta, tetapi juga para buruh itu sendiri. Mereka mengabadikan aksi-aksi mereka dengan handphone.
Berbagai merek seluler low-end hingga yang high-end tampak di berada tangan mereka. Pantauan Sindonews, terlihat banyak handphone pintar (smartphone) jenis Samsung Galaxy S III dan Blackberry Dakota.
Ini sedikit menggelitik Sindonews yang kemudian mengajak berbincang dengan salah seorang buruh. David, salah seorang buruh mengakui smartphone kelas high-end yang dipegangnya merupakan milik pribadinya.
Namun David mengungkap Samsung Galaxy S III berharga sekira Rp5 juta yang dimilikinya tidak dibeli secara tunai. "Ini kredit satu tahun mas. Per bulannya Rp500 ribu," katanya sambil menunjukkan gadget canggihnya kepada Sindonews di depan gerbang Balai Kota Jakarta, Jumat (1/11/2013).
Perbincangan pun mengarah alasan pribadi David ikut berdemo menuntut kenaikan UMP DKI 2014 sebesar Rp3,7 juta. David mendukung kenaikan upah karena alasan beban hidup keluarganya dan buruh pada umumnya yang sudah cukup berat.
"Ada buruh yang anaknya banyak tapi gaji sekarang kurang nutup. Untuk bayar kredit handphone saja sudah keluar banyak, bagaimana buat beli susu anak dan pulsa," katanya.
Maka itu, David dan kawan-kawan buruh bersikeras menuntut UMP naik hingga 50 persen dari tahun lalu agar bisa mengurangi beban hidup dan mensejahterakan keluarganya. "Kita minta naik lagi lah biar kita juga sejahtera," pungkasnya.
(mhd)