Sweeping, ganggu pendapatan buruh harian

Kamis, 31 Oktober 2013 - 18:17 WIB
Sweeping, ganggu pendapatan buruh harian
Sweeping, ganggu pendapatan buruh harian
A A A
Sindonews.com - Puncak demo buruh yang digelar hari ini dihampir semua titik yang ada di Jakarta sangat disayangkan sebagian pihak. Pasalnya, buruh yang melakukan demonstrasi memaksa buruh yang lain untuk ikut melakukan aksi tersebut.

Hal tersebut juga tidak luput dari perhatian Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Dia menyayangkan tindakan aksi sweeping dan ancaman yang dilakukan serikat pekerja atau buruh kepada buruh yang lain untuk ikut aksi.

"Yang kita sayangkan adalah kalau sampai paksa orang untuk mogok kerja. Coba kita pikirkan, kalau anda seorang buruh harian, lalu pabrik tempat anda bekerja dipaksa tutup, karena kalau tetap jalan diancam sweeping," katanya di Balai Kota Jakarta, Kamis (31/10/2013).

Lanjut pria yang biasa disapa Ahok ini, aksi sweeping itu dapat mengganggu produktifitas kerja para pegawai yang masih aktif bekerja.

"Kami mengerti tuntutan anda tidak salah, mau demo juga tidak salah. Tetapi kami minta para aktivis buruh jangan melakukan sweeping dan memaksa produktifitas pabrik tutup," tambahnya.

Pada kesempatan ini, Ahok mengimbau, bagi buruh yang ingin melakukan demonstrasi jangan memaksa buruh yang lain untuk ikut turun ke jalan. Apalagi, kata dia, memaksa buruh harian untuk ikut aksi tersebut.

"Lalu siapa yang akan menggaji buruh harian tersebut. Kalau tiga hari, anak istrinya mau makan apa? Hidup mereka sudah pas-pasan," tandasnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7486 seconds (0.1#10.140)