Ratusan penumpang sandera kereta di Tenjo
A
A
A
Sindonews.com - Tak terima dengan peraturan baru Kereta Api yang membatasi penjualan tiket kereta, ribuan penumpang menyandera kereta jurusan Rangkas Bitung-Tanah Abang di Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor.
Kapolsek Tigaraksa, Kabupaten Tangerang Kompol Parmono mengatakan, akibat penyanderaan tersebut ribuan penumpang kecewa. Menurutnya, aksi serupa terjadi kemarin (Senin, 23 September 2013) selama tiga jam di Stasiun Daru, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang.
“Kalau kemarin hanya sebentar, tetapi hari ini lama sekali. Kereta yang seharusnya sampai di Stasiun Daru pukul 05.40 WIB, hingga saya pergi dari Stasiun Daru pukul 12.00 WIB belum juga lewat,” ujar Kapolsek saat dihubungi, Selasa (24/9/2013).
Informasi yang didapatinya, penyebab aksi nekat penumpang tersebut sama dengan yang terjadi di Stasiun Daru sebelumnya, yakni peraturan baru pembatasan penjualan tiket.
“Kita kali ini hanya terkena imbasnya saja. Meskipun persoalannya sama. Kalau di tempat saya (Stasiun Daru) sudah paham bahwa PT KAI batal memberlakukan peraturan baru itu,” ujarnya.
Menurut Parmono, kekecewaan penumpang memang beralasan. Sebab, jumlah armada dengan jumlah penumpang tidak seimbang. “Sementara belum ada armada baru, mereka keberatan,” ujarnya.
Akibat penyanderaan tersebut, penumpang di Stasiun Daru akhirnya kembali pulang karena sudah terlambat untuk bekerja di Jakarta.
Kapolsek Tigaraksa, Kabupaten Tangerang Kompol Parmono mengatakan, akibat penyanderaan tersebut ribuan penumpang kecewa. Menurutnya, aksi serupa terjadi kemarin (Senin, 23 September 2013) selama tiga jam di Stasiun Daru, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang.
“Kalau kemarin hanya sebentar, tetapi hari ini lama sekali. Kereta yang seharusnya sampai di Stasiun Daru pukul 05.40 WIB, hingga saya pergi dari Stasiun Daru pukul 12.00 WIB belum juga lewat,” ujar Kapolsek saat dihubungi, Selasa (24/9/2013).
Informasi yang didapatinya, penyebab aksi nekat penumpang tersebut sama dengan yang terjadi di Stasiun Daru sebelumnya, yakni peraturan baru pembatasan penjualan tiket.
“Kita kali ini hanya terkena imbasnya saja. Meskipun persoalannya sama. Kalau di tempat saya (Stasiun Daru) sudah paham bahwa PT KAI batal memberlakukan peraturan baru itu,” ujarnya.
Menurut Parmono, kekecewaan penumpang memang beralasan. Sebab, jumlah armada dengan jumlah penumpang tidak seimbang. “Sementara belum ada armada baru, mereka keberatan,” ujarnya.
Akibat penyanderaan tersebut, penumpang di Stasiun Daru akhirnya kembali pulang karena sudah terlambat untuk bekerja di Jakarta.
(ysw)