Ditolak berobat, pasien miskin ngamuk di RSUD Tangerang
A
A
A
Sindonews.com - Seorang pasien miskin, Rositah Hutapea, warga Kampung Telaga Sari, RT 01/01, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, mengamuk di depan ruang instalasi gawat darurat (IGD) RSUD Kabupaten Tangerang setelah ditolak berobat.
Padahal mereka memiliki surat jaminan kesehatan dari Puskesmas Cikupa. Rositah yang menderita sakit tipes datang ke RSUD Kabupaten Tangerang sekitar pukul 11.25 WIB, Selasa (10/9/2013) siang. Dia menunjukkan surat jaminan kesehatan kepada petugas administrasi, namun dia ditolak dengan alasan kamar penuh.
Merasa tidak terima, keluarga Rositah emosi kepada petugas dan mencaci makinya. Akhirnya terjadi keributan di ruang IGD.
Menurut keterangan suami korban, Lauren Sihitu, mengaku dua rumah sakit telah menolak merawat istrinya dengan dalih keterbatasan alat medis dan kamar perawatan penuh. Dia pun ditelantarkan tanpa diberikan rujukan ke rumah sakit lain.
“Kita sudah ke RSUD Balaraja dan RSUD Tangerang tapi ditolak juga. Saya bingung mau berobat kemana, saya orang tidak punya,” katanya.
Humas RSUD Kabupaten Tangerang Nizar membantah jika pihaknya menolak pasien tersebut. Kondisinya memang kamar untuk perawatan sudah penuh.
“Bukan menolak, tapi kapasitas kamarnya yang kurang. Hal ini sudah biasa, memang banyak terjadi kasus serupa. Tapi kalau misalnya bisa dirujuk, pasti akan dirujuk,” katanya.
Untuk menghindari keributan lebih panjang pihak keluarga pasien terpaksa membawa wanita paruh baya itu dengan menggunakan mobil pickup dan meninggalkan RSUD Kabupaten Tangerang.
Padahal mereka memiliki surat jaminan kesehatan dari Puskesmas Cikupa. Rositah yang menderita sakit tipes datang ke RSUD Kabupaten Tangerang sekitar pukul 11.25 WIB, Selasa (10/9/2013) siang. Dia menunjukkan surat jaminan kesehatan kepada petugas administrasi, namun dia ditolak dengan alasan kamar penuh.
Merasa tidak terima, keluarga Rositah emosi kepada petugas dan mencaci makinya. Akhirnya terjadi keributan di ruang IGD.
Menurut keterangan suami korban, Lauren Sihitu, mengaku dua rumah sakit telah menolak merawat istrinya dengan dalih keterbatasan alat medis dan kamar perawatan penuh. Dia pun ditelantarkan tanpa diberikan rujukan ke rumah sakit lain.
“Kita sudah ke RSUD Balaraja dan RSUD Tangerang tapi ditolak juga. Saya bingung mau berobat kemana, saya orang tidak punya,” katanya.
Humas RSUD Kabupaten Tangerang Nizar membantah jika pihaknya menolak pasien tersebut. Kondisinya memang kamar untuk perawatan sudah penuh.
“Bukan menolak, tapi kapasitas kamarnya yang kurang. Hal ini sudah biasa, memang banyak terjadi kasus serupa. Tapi kalau misalnya bisa dirujuk, pasti akan dirujuk,” katanya.
Untuk menghindari keributan lebih panjang pihak keluarga pasien terpaksa membawa wanita paruh baya itu dengan menggunakan mobil pickup dan meninggalkan RSUD Kabupaten Tangerang.
(ysw)