Menang survei, Arief-Sachrudin diminta buat RTH
A
A
A
Sindonews.com - Berdasarkan hasil penghitungan cepat lembaga survei, pasangan Arief R Wismansyah-Sachrudin menang pada Pilkada Kota Tangerang. Maka itu, pasangan tersebut diminta tidak mengizinkan kembali pembangun pusat perbelanjaan (mal) di Kota Tangerang.
Ketua DPRD Kota Tangerang Herry Rumawatine mengatakan hal itu. Alasannya, kata dia, sudah tidak ada ruang terbuka hijau (RTH) di Tangerang. Ditambahkan dia, mal yang sudah ada sebaiknya dimaksimalkan dulu.
"Ya memang ruang terbuka hijau kita sudah minim. Kita sih inginnya dimaksimalkan dulu mal yang ada saat ini. Jadikan mal itu sebagai mal yang bisa juga untuk wisata keluarga," harapan Herry di Tangerang, Kamis (5/9/2013).
Menurut Herry, dahulu Kota Tangerang banyak RTH, tetapi saat ini sudah banyak bangunan yang beridir.
"Itu yang sangat disayangkan dengan mudah izin keluar. Saya sendiri enggak tahu itu dibangun apa enggak jelas," katanya.
Meski begitu, Herry tidak bisa menolak jika sampai masyarakat sendiri akhirnya justru malah berpergian ke mal yang ada di Jakarta atau di Kota Tangsel.
"Memang kalau dipikir sayang karena di situ ada pendapatan asli daerahnya, mau tidak mau ada izin lagi keluar. Tetapi kalau pun diizinkan harus berbeda mal-nya, itu pun kalau memang dibutuhkan. Artinya jangan asal bangun mal," sarannya.
Ketua DPRD Kota Tangerang Herry Rumawatine mengatakan hal itu. Alasannya, kata dia, sudah tidak ada ruang terbuka hijau (RTH) di Tangerang. Ditambahkan dia, mal yang sudah ada sebaiknya dimaksimalkan dulu.
"Ya memang ruang terbuka hijau kita sudah minim. Kita sih inginnya dimaksimalkan dulu mal yang ada saat ini. Jadikan mal itu sebagai mal yang bisa juga untuk wisata keluarga," harapan Herry di Tangerang, Kamis (5/9/2013).
Menurut Herry, dahulu Kota Tangerang banyak RTH, tetapi saat ini sudah banyak bangunan yang beridir.
"Itu yang sangat disayangkan dengan mudah izin keluar. Saya sendiri enggak tahu itu dibangun apa enggak jelas," katanya.
Meski begitu, Herry tidak bisa menolak jika sampai masyarakat sendiri akhirnya justru malah berpergian ke mal yang ada di Jakarta atau di Kota Tangsel.
"Memang kalau dipikir sayang karena di situ ada pendapatan asli daerahnya, mau tidak mau ada izin lagi keluar. Tetapi kalau pun diizinkan harus berbeda mal-nya, itu pun kalau memang dibutuhkan. Artinya jangan asal bangun mal," sarannya.
(mhd)