Jadi bupati, Rachmat janji biayai anak putus sekolah

Kamis, 29 Agustus 2013 - 21:49 WIB
Jadi bupati, Rachmat janji biayai anak putus sekolah
Jadi bupati, Rachmat janji biayai anak putus sekolah
A A A
Sindonews.com - Berbagai macam cara dilakukan untuk mendapatkan simpati dari masyarakat saat Pemilihan Kelada Daerah (Pilkada). Tidak terkecuali hal itu terjadi pada Pilkada Kabupaten Bogor.

Calon Bupati Bogor Rachmat Yasin berjanji akan menanggu kebutuhan siswa yang putus sekolah. Hal itu terjadi saat dirinya berkampanye ke Pasar Leuwiliang.

Awalnya, Rachmat menemui Igum (12). Igum tampak kaget dan menangis melihat bupati dan rombongan. Lalu RY memeluknya. "Jangan takut. Daek teu sakola deui (enggak sekolah lagi)?" ucapnya di lokasi, Kamis (29/8/2013).

Igum pun terdiam. Lalu ia mulai menjawab, "Daek Pak,".

Rachmat yang masih menjabat sebagai Bupati Bogor berjanji akan membiayai sekolah dan kebutuhan Igum. "Engke bapak nu (nanti bapak yang) ngajamin. Ulah sieun ka (enggak usah malu ke) bapak. Sakola deui nyia (sekolah lagi yah). Ditanggung ku bapak," janjinya.

Ia pun meminta tolong kepada Kepala Unit Pasar Leuwiliang. "Tolong didata ya. Namanya, anak siapa, alamatnya dimana. Nanti laporkan ke saya. Biar saya yang tanggung semuanya," kata dia.

RY lalu melanjutkan perjalanan, dan bertemu lagi dengan Seldi (12) dan Nurdin (13). Mereka tampak bingung dengan keramaian pasar kali itu. RY pun menghentikan langkah dan menanyakan anak-anak tersebut.

"Kunaon (kenapa) didieu? Teu sakola deui?" ucap RY. Seldi pun menjawab, "Teu sakolah," jawabnya.

RY melanjutkan perbincangan, "Kunaon teu sakolah? Teu boga (enggak punya) biaya?," ucapnya. Nurdin pun menjawab, "Teu boga duit pak," jawabnya lagi.

Nurdin menjelaskan, sudah setahun belakangan ia bekerja sebagai pedagang plastik. Setiap harinya ia bekerja dari pukul 07.00 WIB hingga 10.00 WIB. Ia mengaku, berhenti ketika duduk di Kelas 6 SDN Cimanggu, Desa Cibatok, Kecamatan Leuwisadeng. "Bapak udah enggak punya duit," akunya.

Nasib serupa juga dialami Kodih dan Barkah. Kedua anak berusia 13 tahun tersebut masih ingin melanjutkan sekolah. "Kalau dibiayain mau saja sekolah lagi," aku Kodih.

Demikian juga dengan anak-anak lainnya, Fahru (15), Aib (10), Ade (10), Dedi (17), Ridwan (12), Ifandi (13), Ranu Galih (13), Firli Andriandi (14). Kepada Dedi, RY berpesan untuk melanjutkan sekolahnya di tataran SMA. Dedi mengaku berhenti sekolah seusai SMP.

"Boleh kamu kerja begini sekarang. Tapi nanti kalau punya anak dan istri mau dikasih makan apa mereka? Jangan sampai tidak sekolah. Minimal kamu bisa bekerja lebih baik. Naikkan derajat hidup yah. Kudu sakola deui (harus sekolah lagi)," ujar Rachmat.

Selain itu, Rachmat berbelanja bumbu dapur dan tempe yang dibagi-bagikannya kepada pengunjung pasar. Dewi, seorang ibu rumah tangga yang kebetulan lewat dan mendapat bumbu dapur mengaku senang dengan kedatangan cabup tersebut.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6287 seconds (0.1#10.140)