LMK Lenteng Agung bantah ada demonstrans bayaran
A
A
A
Sindonews.com - Aksi unjuk rasa yang menentang Lurah Lentang Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Susan Jasmine Zulkifli diduga bukan warga asli situ. Bahkan ada juga yang menduga jika warga yang melakukan demonstrasi di depan kantor Lurah Lenteng Agung itu hanya massa bayaran saja.
Pengawas aksi unjuk rasa dari Lembaga Masyarakat Kelurahan (LMK) Lenteng Agung, Mahdi geram mendengar dugaan tersebut. Bahkan dia mengklaim, mengenal warga Lenteng Agung asli.
"Saya kenal dengan warga di sini. Maka dari itu adanya LMK di sini adalah mengawasi aksi unjuk rasa dan memantau apakah benar ada warga yang ikut-ikutan gitu," katanya kepada wartawan di lokasi aksi, Rabu (28/8/2013).
Pada kesempatan itu, Mahdi menegaskan, tidak ada warga yang dibayar untuk ikut serta dalam menolak kepemimpinan Susan di Lenteng Agung.
"Saya kenal semua warga di sini dan saya menjamin tidak ada warga yang dibayar oleh pihak manapun, untuk fotokopi saja kami masih patungan ini lagi pendemo bayaran. Janganlah menjelek-jelekan warga saya," katanya.
Bahkan, dia menantang semua pihak untuk membuktikan apakah benar ada warga bayaran atau bukan warga asli Lenteng Agung yang ikut berdemo di depan kantor Lurah Lenteng Agung itu.
"Bila ada, coba buktikan kepada saya, buktikan apakah benar apa tidak. Saya tetap yakin tidak ada aksi uang seperti itu," tambahnya lagi.
Selain itu, dirinya bersama pihak LMK Lenteng Agung juga melakukan pengawasan kepada warganya di luar aksi unjuk rasa.
"Setiap malam saya keliling untuk mengawasi para warga saya. Untuk itu saya berani mengklaim tidak ada hal seperti itu," bantahnya lagi.
Pengawas aksi unjuk rasa dari Lembaga Masyarakat Kelurahan (LMK) Lenteng Agung, Mahdi geram mendengar dugaan tersebut. Bahkan dia mengklaim, mengenal warga Lenteng Agung asli.
"Saya kenal dengan warga di sini. Maka dari itu adanya LMK di sini adalah mengawasi aksi unjuk rasa dan memantau apakah benar ada warga yang ikut-ikutan gitu," katanya kepada wartawan di lokasi aksi, Rabu (28/8/2013).
Pada kesempatan itu, Mahdi menegaskan, tidak ada warga yang dibayar untuk ikut serta dalam menolak kepemimpinan Susan di Lenteng Agung.
"Saya kenal semua warga di sini dan saya menjamin tidak ada warga yang dibayar oleh pihak manapun, untuk fotokopi saja kami masih patungan ini lagi pendemo bayaran. Janganlah menjelek-jelekan warga saya," katanya.
Bahkan, dia menantang semua pihak untuk membuktikan apakah benar ada warga bayaran atau bukan warga asli Lenteng Agung yang ikut berdemo di depan kantor Lurah Lenteng Agung itu.
"Bila ada, coba buktikan kepada saya, buktikan apakah benar apa tidak. Saya tetap yakin tidak ada aksi uang seperti itu," tambahnya lagi.
Selain itu, dirinya bersama pihak LMK Lenteng Agung juga melakukan pengawasan kepada warganya di luar aksi unjuk rasa.
"Setiap malam saya keliling untuk mengawasi para warga saya. Untuk itu saya berani mengklaim tidak ada hal seperti itu," bantahnya lagi.
(mhd)