Banyak penumpang single trip beralih ke multi trip
A
A
A
Sindonews.com - Upaya PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) menggiring pengguna kereta rel listrik (KRL) untuk menggunakan kartu multi trip nampaknya berhasil. Pasalnya sejak pemberlakuan Tiket Harian Berjaminan (THB) banyak penumpang yang semula menggunakan single trip, kini beralih ke multi trip.
Alasan mereka sederhana. Hanya karena malas antre dua kali di loket. Sebagaimana diketahui, penumpang single trip harus antre dua kali jika ingin mengambil uang jaminan (refund). Pertama mereka harus antre di loket stasiun keberangkatan untuk membeli tiket. Kedua, penumpang juga harus antre di loket stasiun tujuan untuk me-refund uang jaminan.
Bagi pekerja yang memiliki sedikit waktu, banyak yang merelakan dengan terpaksa uang mereka. Pasalnya, mereka malas untuk me-refund uang jaminan. Atau mereka memilih beralih ke multi trip. Selain simpel, dengan multi trip penumpang tak perlu menjaminkan uangnya setiap naik KRL. Pasalnya, banyak karyawan yang tiap hari menggunakan KRL enggan jika harus antre di depan loket untuk membeli tiket. Ditambah lagi, harus merefund di stasiun tujuan.
"Jadi beralih ke multi trip karena nggak mau ribet di loket," kata Indah Wulandari, salah satu penumpang di Stasiun Depok Baru, Jumat (23/08/2013).
Diperkirakan, banyak karyawan yang meniru langkahnya. Terlebih dengan diberlakukannya sistem THB. Mengingat para pekerja enggan harus dua kali mengantre di loket. "Kalau buru-buru siapa yang mau ngantre ambil uangnya. Jadi memang lebih enak pakai multi trip," tutupnya.
Alasan mereka sederhana. Hanya karena malas antre dua kali di loket. Sebagaimana diketahui, penumpang single trip harus antre dua kali jika ingin mengambil uang jaminan (refund). Pertama mereka harus antre di loket stasiun keberangkatan untuk membeli tiket. Kedua, penumpang juga harus antre di loket stasiun tujuan untuk me-refund uang jaminan.
Bagi pekerja yang memiliki sedikit waktu, banyak yang merelakan dengan terpaksa uang mereka. Pasalnya, mereka malas untuk me-refund uang jaminan. Atau mereka memilih beralih ke multi trip. Selain simpel, dengan multi trip penumpang tak perlu menjaminkan uangnya setiap naik KRL. Pasalnya, banyak karyawan yang tiap hari menggunakan KRL enggan jika harus antre di depan loket untuk membeli tiket. Ditambah lagi, harus merefund di stasiun tujuan.
"Jadi beralih ke multi trip karena nggak mau ribet di loket," kata Indah Wulandari, salah satu penumpang di Stasiun Depok Baru, Jumat (23/08/2013).
Diperkirakan, banyak karyawan yang meniru langkahnya. Terlebih dengan diberlakukannya sistem THB. Mengingat para pekerja enggan harus dua kali mengantre di loket. "Kalau buru-buru siapa yang mau ngantre ambil uangnya. Jadi memang lebih enak pakai multi trip," tutupnya.
(lal)