Jokowi: Tak mungkin pasar campur RPH
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menutup Rumah Potong Hewan (RPH) yang berada di lantai dasar Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Pasalnya Pedagang Kaki Lima (PKL) di Pasar Tanah enggan direlokasi ke gedung blok G karena keberadaan RPH tersebut.
"Iya RPH harus pindah juga, tidak mungkin pasar campur dengan RPH, campur penduduk, campur orang jualan. Nanti habis lebaran dipindah," kata Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (2/7/2013).
Terkait pemindahan RPH tersebut, kata Jokowi, nantinya akan diurus dan dikoordinasikan dengan Walikota Jakarta Pusat selaku pejabat daerah setempat.
"Masalah lokasi itu urusan wali kota. Tugasnya sudah dibagi-bagi sama wali kota," singkatnya.
Perlu diketahui, setelah digratiskan selama enam bulan, PKL akan dibebankan retibusi sewa kios di Blok G Rp5-6 juta permeter. Sementara luas kios di masing-masing unit diperkirakan seluas 2,6 meter.
"Iya RPH harus pindah juga, tidak mungkin pasar campur dengan RPH, campur penduduk, campur orang jualan. Nanti habis lebaran dipindah," kata Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (2/7/2013).
Terkait pemindahan RPH tersebut, kata Jokowi, nantinya akan diurus dan dikoordinasikan dengan Walikota Jakarta Pusat selaku pejabat daerah setempat.
"Masalah lokasi itu urusan wali kota. Tugasnya sudah dibagi-bagi sama wali kota," singkatnya.
Perlu diketahui, setelah digratiskan selama enam bulan, PKL akan dibebankan retibusi sewa kios di Blok G Rp5-6 juta permeter. Sementara luas kios di masing-masing unit diperkirakan seluas 2,6 meter.
(ysw)