Mutilasi ibu kandung, Sigit gunakan pisau & golok
A
A
A
Sindonews.com - Sigit Indra Tanaya tidak perlu sulit-sulit untuk melakukan mutilasi terhadap ibu kandunya sendiri. Pasalnya, dia menggunakan dengan alat seadanya yang sudah ada di dalam rumahnya.
"Menurut pengakuan Sigit, dia memotong tubuh ibunya yang telah meninggal dunia dengan pisau dan golok yang terdapat di dapur rumah," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya KombesPol Rikwanto kepada wartawan, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (15/7/2013).
Saat memotong tubuh ibunya, lanjut Rikwanto, Sigit kemudian memisahkan daging dari tulang-belulang korban. Tulang-tulang korban diletakan di atas lemari buffet dan tengkorak korban diletakan di dalam baskom.
"Sedangkan dagingnya dimasukan kedalam karung, kondisinya sebagian masih utuh, namun sudah busuk dan mengeluarkan belatung," terangnya.
Sekadar diketahui, jasad Siti Amini ditemukan dengan kondisi mengenaskan di dalam rumahnya di Jalan Danau Mahalona II Blok E2 No 78 RT 18/RW 04 Benhil, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu 14 Juli 2013 dini hari. Siti diduga menjadi korban mutilasi putranya yang mengalami gangguan kejiwaan.
Potongan tulang dan kerangka kepala korban ditemukan pertama kali oleh Bambang, putera pertama Siti, di sebuah baskom di dalam kamar mandi.
Hasil pemeriksaan sementara, Siti meninggal sejak bulan April lalu, karena sakit. Namun tak satu pun tetangga yang mengetahui kematian Siti. Berdasarkan pengakuan Sigit, ia tega memutilasi ibunya karena kecintaannya pada sang ibunda dan ingin merawat jasad ibunya.
"Menurut pengakuan Sigit, dia memotong tubuh ibunya yang telah meninggal dunia dengan pisau dan golok yang terdapat di dapur rumah," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya KombesPol Rikwanto kepada wartawan, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (15/7/2013).
Saat memotong tubuh ibunya, lanjut Rikwanto, Sigit kemudian memisahkan daging dari tulang-belulang korban. Tulang-tulang korban diletakan di atas lemari buffet dan tengkorak korban diletakan di dalam baskom.
"Sedangkan dagingnya dimasukan kedalam karung, kondisinya sebagian masih utuh, namun sudah busuk dan mengeluarkan belatung," terangnya.
Sekadar diketahui, jasad Siti Amini ditemukan dengan kondisi mengenaskan di dalam rumahnya di Jalan Danau Mahalona II Blok E2 No 78 RT 18/RW 04 Benhil, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu 14 Juli 2013 dini hari. Siti diduga menjadi korban mutilasi putranya yang mengalami gangguan kejiwaan.
Potongan tulang dan kerangka kepala korban ditemukan pertama kali oleh Bambang, putera pertama Siti, di sebuah baskom di dalam kamar mandi.
Hasil pemeriksaan sementara, Siti meninggal sejak bulan April lalu, karena sakit. Namun tak satu pun tetangga yang mengetahui kematian Siti. Berdasarkan pengakuan Sigit, ia tega memutilasi ibunya karena kecintaannya pada sang ibunda dan ingin merawat jasad ibunya.
(mhd)