HUT DKI, Pemkot Jakpus gelar festival layang-layang

Minggu, 09 Juni 2013 - 18:45 WIB
HUT DKI, Pemkot Jakpus...
HUT DKI, Pemkot Jakpus gelar festival layang-layang
A A A
Sindonews.com - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat menggelar Festival Layang-layang di kawasan monas. Kegiatan ini merupakan rangkaian dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun ke-485 Kota Jakarta.

94 layang-layang dimainkan di sisi selatan Monas. Selain festival layang-layang dalam acara ini juga diadakan workshop tentang layang-layang. Salah satu peserta dari Kecamatan Sawa Besar, yang menampilkan 10 layang-layang tradisional.

Selain dari jajaran Pemkot Jakpus, acara itu pun mengundang komunitas pelayang dari daerah Bali yaitu komunitas Legong. Kasudin Pariwisata Jakarta Pusat Triyugo Prasetya mengatakan, tujuan acara ini untuk menghidupkan mewarisi warisan nenek moyang.

Dalam festival ini pun, lanjutnya, ada beberapa penilaian untuk para peserta. Seperti kategori penilaian dalam keindahan, estetika dan model. Layang-layang yang diperagakan pun beraneka jenis seperti layangan tradisioanal dan kreasi tiga dimensi, seperti layang dalam bentuk pesawat, tawon.

Kasie Atraksi dan Pemberdayaan Masyarakat Sudin Pariwisata Jakarta Pusat Salma Talaloe mengatakan, ada 94 layang-layang yang mengikuti festival ini merupakan buah karya perajin dari berbagai daerah serta workshop layang-layang.

Untuk lomba layang-layang Tradisional (Koang-koangan) dan layang-layang kreasi, lanjutnya, diikuti 44 kelurahan se-Jakarta Pusat dengan membuat 2 jenis layangan.

"Selain itu, kelurahan ada enam pelayang tradisional dari berbagai daerah," ujar Salma.

Dikatakan Salma, kegiatan workshop juga sekaligus untuk membagi ilmu dan pengetahuan kepada anak-anak seputar layang-layang Indonesia, yang dipandu oleh pelayang profesional. Nantinya, anak-anak juga akan diajarkan cara pembuatan layang-layang serta sejarah keberadaan layang-layang sejak dahulu kala.

Ia berharap, Festival Layang-layang dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Jakarta, langit Jakarta dapat dimanfaatkan sebagai ajang atraksi wisata, untuk menarik kunjungan wisata nusantara maupun mancanegara.

Andi (35) pengunjung monas mengatakan, acara layang-layang yang diperlihatkan kurang mengagumkan dan bagus penyelenggaraan pasalnya layang-layang yang dilombakan sama seperti tahun lalu. Tidak ada perkembangannya.

"Saya penggemar layang-layang tapi yang ada disini biasa saja," ucapnya.

Andi menambahkan, festival yang dilakukan di Monas ini seharusnya menampilkan sensasi yang berbeda, dengan menerbangkan layang-layang dalam ukuran raksasa maupun layang-layang dengan gambar yang mencerminkan budaya di Indonesia.

Jika hal itu dilakukan, maka bisa menarik perhatian anak-anak dan pastinya mereka dapat ilmu pengetahuan.

"Saya rasa kegiatan ini akan bisa lebih menarik, jika kreasinya lebih inovatif," ucap Andi, Minggu (9/6/2013).
(stb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1028 seconds (0.1#10.140)