Pra May Day, ratusan buruh Tangerang konvoi
A
A
A
Sindonews.com - Ratusan buruh dari DPC Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (DPC K-SPSI) Kabupaten Tangerang melakukan konvoi pra peringatan hari buruh sedunia.
Aksi tersebut dilakukan dengan menggunakan sepeda motor dan mobil, yang dilengkapi pengeras suara. Adapun rute yang mereka lalui adalah Jalan Raya Serang (Bitung), Jalan Raya Curug, Lippo Karawaci, dan Jalan Raya Serpong.
Mereka akan bertemu dengan buruh di Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan, pada satu titik, yakni di Jalan Raya Serpong Km 18, di depan perusahaan yang memproduksi kertas PT Indah Kiat.
Tampak dalam konvoi tersebut sekitar 200 buruh mengibarkan bendera serta berteriak agar sistem kerja kontrak atau outsourcing dihapuskan.
"Jadikan tanggal 1 Mei sebagai hari libur nasional, hapuskan sistem kontrak kerja, hentikan politik upah murah, tolak pemberlakukan undang-undang BPJS," ujar Imam Sukarsa, koordinator buruh dalam orasinya, di Tangerang, Rabu (24/4/2013).
Ditambahkan dia, aksi tersebut adalah bentuk perjuangan buruh yang sering dilakukan setiap tahun. “Ini bukti buruh selalu konsisten melakukan perlawanan-perlanwan, tyerutama perlawanan kepada pemerintah yang selalu berpihak kepada kaum pemodal,” tukasnya.
Aksi tersebut dilakukan dengan menggunakan sepeda motor dan mobil, yang dilengkapi pengeras suara. Adapun rute yang mereka lalui adalah Jalan Raya Serang (Bitung), Jalan Raya Curug, Lippo Karawaci, dan Jalan Raya Serpong.
Mereka akan bertemu dengan buruh di Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan, pada satu titik, yakni di Jalan Raya Serpong Km 18, di depan perusahaan yang memproduksi kertas PT Indah Kiat.
Tampak dalam konvoi tersebut sekitar 200 buruh mengibarkan bendera serta berteriak agar sistem kerja kontrak atau outsourcing dihapuskan.
"Jadikan tanggal 1 Mei sebagai hari libur nasional, hapuskan sistem kontrak kerja, hentikan politik upah murah, tolak pemberlakukan undang-undang BPJS," ujar Imam Sukarsa, koordinator buruh dalam orasinya, di Tangerang, Rabu (24/4/2013).
Ditambahkan dia, aksi tersebut adalah bentuk perjuangan buruh yang sering dilakukan setiap tahun. “Ini bukti buruh selalu konsisten melakukan perlawanan-perlanwan, tyerutama perlawanan kepada pemerintah yang selalu berpihak kepada kaum pemodal,” tukasnya.
(san)