Hari ini, eks karyawan Batavia Air tidur di M1
A
A
A
Sindonews.com – Hari ini ratusan eks karyawan Batavia Air rencananya akan melakukan aksi tidur di Pintu belakang Bandara Soekarno-Hatta (pintu M1),sebelum berangkat memantau sidang kreditor di Pengadilan Negeri (PN)Jakarta Pusat.
"Tanggal 22 Maret, sidang pencatatan pesangon karyawan yang harus dibayar kurator kembali digelar. Sebelum berangkat, kita kumpul di pintu M1 Bandara, pukul 06.30 WIB, untuk menggelar aksi merebahkan diri," tukas Kuasa Hukum eks karyawan Batavia Air Odie Hudiyanto, Kamis (21/3/2013).
Menurut Odie, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Tangerang telah mengeluarkan putusan, agar PT Metro Batavia, membayar pesangon kepada 546 eks karyawannya dengan total nilai Rp14,2 miliar.
"Putusan Disnaker itu sudah keluar pada 8 Maret 2013. Pekerja yang berhak mendapat pesangon itu adalah 326 karyawan tetap dan 220 karyawan kontrak," tukasnya.
Sebelumnya, kata Odie, sidang kreditor di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 14 Maret 2013 batal. Pihaknya menuntut agar sidang digelar agar pesangon dapat segera dicairkan.
"Jangan main-main sama kami. Ini masalah perut, para mantan karyawan tidak bisa makan karena belum dapat pesangon. Jika tidak dipenuhi, kita lakukan aksi yang lebih besar," tukasnya.
"Tanggal 22 Maret, sidang pencatatan pesangon karyawan yang harus dibayar kurator kembali digelar. Sebelum berangkat, kita kumpul di pintu M1 Bandara, pukul 06.30 WIB, untuk menggelar aksi merebahkan diri," tukas Kuasa Hukum eks karyawan Batavia Air Odie Hudiyanto, Kamis (21/3/2013).
Menurut Odie, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Tangerang telah mengeluarkan putusan, agar PT Metro Batavia, membayar pesangon kepada 546 eks karyawannya dengan total nilai Rp14,2 miliar.
"Putusan Disnaker itu sudah keluar pada 8 Maret 2013. Pekerja yang berhak mendapat pesangon itu adalah 326 karyawan tetap dan 220 karyawan kontrak," tukasnya.
Sebelumnya, kata Odie, sidang kreditor di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 14 Maret 2013 batal. Pihaknya menuntut agar sidang digelar agar pesangon dapat segera dicairkan.
"Jangan main-main sama kami. Ini masalah perut, para mantan karyawan tidak bisa makan karena belum dapat pesangon. Jika tidak dipenuhi, kita lakukan aksi yang lebih besar," tukasnya.
(stb)