Vatikan puji kebebasan beragama di Jakarta
A
A
A
Sindonews.com - Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi)-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sering dikunjungi duta besar negara-negara sahabat.
"Dubes-dubes datang sekedar untuk silaturahim. Kita juga perjuangkan kebebasan agama. Semua sama," ujar Ahok, di Balai Kota DKI, Jakarta, Jumat (15/3/2013).
Ditambahkan dia, kedatangan para duta besar itu sekedar silaturahim. Kepada mereka, Ahok mengaku terbuka. Termasuk mereka yang ingin membicarakan soal kebebasan beragama. Baginya, Pemprov DKI ikut secara aktif memperjuangkan kebebasan beragama.
Diantara para duta besar itu, ada sebagian yang memberikan kenang-kenangan pada dirinya. Seperti yang dilakukan Kedutaan Besar Vatikan misalkan. Dia diberikan kenang-kenangan buku "Sejarah Paus 1947".
Sambil bercanda, Ahok mengatakan, Vatikan itu negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia. Selebihnya, Ahok hanya mengundang mereka makan siang, dan bercanda-bercanda saja.
"Kenang-kenangan medali Paus, dikasih buku sejarah Paus 1947. Vatikan itu negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia. Mengundang makan siang. Ya, Kita becanda-becanda saja," paparnya.
Keberadaan Jakarta sebagai ibu kota negara, suka tidak suka, secara langsung membuat pemerintah pusat menempatkan hampir semua duta besar di Jakarta.
"Dubes-dubes datang sekedar untuk silaturahim. Kita juga perjuangkan kebebasan agama. Semua sama," ujar Ahok, di Balai Kota DKI, Jakarta, Jumat (15/3/2013).
Ditambahkan dia, kedatangan para duta besar itu sekedar silaturahim. Kepada mereka, Ahok mengaku terbuka. Termasuk mereka yang ingin membicarakan soal kebebasan beragama. Baginya, Pemprov DKI ikut secara aktif memperjuangkan kebebasan beragama.
Diantara para duta besar itu, ada sebagian yang memberikan kenang-kenangan pada dirinya. Seperti yang dilakukan Kedutaan Besar Vatikan misalkan. Dia diberikan kenang-kenangan buku "Sejarah Paus 1947".
Sambil bercanda, Ahok mengatakan, Vatikan itu negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia. Selebihnya, Ahok hanya mengundang mereka makan siang, dan bercanda-bercanda saja.
"Kenang-kenangan medali Paus, dikasih buku sejarah Paus 1947. Vatikan itu negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia. Mengundang makan siang. Ya, Kita becanda-becanda saja," paparnya.
Keberadaan Jakarta sebagai ibu kota negara, suka tidak suka, secara langsung membuat pemerintah pusat menempatkan hampir semua duta besar di Jakarta.
(san)