Ganjil genap proyek coba-coba Jokowi-Ahok
A
A
A
Sindonews.com - Di tengah kepastian jadi atau tidaknya program ganjil genap, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) malah mematahkan kepastian itu. Menurutnya, ganjil genap memang masih dalam tahap pematangan. Namun, jika akhir waktu pelaksanaannya gagal, bisa dibatalkan.
"Itu tidak masalah juga. Nanti kan tetap berkurang kendaraan. Pastinya akan berkurang. Itu yang akan dikaji nanti. Nah, belum sampe ke tahap ini, kita coba dulu yang genap ganjil itu. Kalau gagal, kita batalin. Tidak masalah," ujar Ahok, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (8/3/2013).
Namun begitu, Pemprov DKI akan tetap melanjutkan program yang hingga saat ini masih dilakukan singkronisasi pelaksanaan antara Pemprov DKI yang diwakili dinas perhubungan dengan Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya.
Secara pribadi, Ahok mengaku yang paling ideal adalah mempercepat dulu transportasi massal berbasis rell dan dan bus rapid transit. "Intinya memang yang paling ideal itu kan ERP, transportasi berbasis rel, bus rapid transit," jelasnya.
Dalam rapat paripurna antara Pemprov DKI dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jakarta, banyak dari fraksi yang mengapresiasi program Pemprov DKI terkait penanganan macet di ibu kota, termasuk ganjil genap.
Namun, ketidak jelasan kapan pelaksanaan itu membuat masyarakat semakin bertanya-tanya jadi atau tidaknya penerapan program tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, program ganjil genap masih banyak yang harus dipersiapkan, sehingga pelaksanaanya harus mundur hingga bulan Juni tahun ini. Hal itu disampaikan Dinas Perhubungan DKI Pudar Pristono kepada gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi).
"Itu tidak masalah juga. Nanti kan tetap berkurang kendaraan. Pastinya akan berkurang. Itu yang akan dikaji nanti. Nah, belum sampe ke tahap ini, kita coba dulu yang genap ganjil itu. Kalau gagal, kita batalin. Tidak masalah," ujar Ahok, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (8/3/2013).
Namun begitu, Pemprov DKI akan tetap melanjutkan program yang hingga saat ini masih dilakukan singkronisasi pelaksanaan antara Pemprov DKI yang diwakili dinas perhubungan dengan Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya.
Secara pribadi, Ahok mengaku yang paling ideal adalah mempercepat dulu transportasi massal berbasis rell dan dan bus rapid transit. "Intinya memang yang paling ideal itu kan ERP, transportasi berbasis rel, bus rapid transit," jelasnya.
Dalam rapat paripurna antara Pemprov DKI dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jakarta, banyak dari fraksi yang mengapresiasi program Pemprov DKI terkait penanganan macet di ibu kota, termasuk ganjil genap.
Namun, ketidak jelasan kapan pelaksanaan itu membuat masyarakat semakin bertanya-tanya jadi atau tidaknya penerapan program tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, program ganjil genap masih banyak yang harus dipersiapkan, sehingga pelaksanaanya harus mundur hingga bulan Juni tahun ini. Hal itu disampaikan Dinas Perhubungan DKI Pudar Pristono kepada gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi).
(san)