Atasi banjir, Jokowi nilai banjir kanal tak memadai

Senin, 11 Februari 2013 - 20:57 WIB
Atasi banjir, Jokowi nilai banjir kanal tak memadai
Atasi banjir, Jokowi nilai banjir kanal tak memadai
A A A
Sindonews.com - Keberadaan Kanal Banjir Timur (KBT) dan Kanal Banjir Barat (KBB), sebagai sarana pengendalian banjir di Jakarta, dinilai tidak memadai lagi untuk mengamankan Ibu Kota dari ancaman banjir.

Terutama ancaman banjir rob, yang terus mengintai wilayah utara Jakarta. Hal itu, yang kini menjadi pertimbangan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, dengan niatnya membangun tanggul raksasa laut atau Giant Sea Wall, sebagai pengganti KBT dan KBB yang di nilai sudah tak memadai untuk menangani banjir di Jakarta.

"Melihat kondisi alam akibat global warming ini, setiap tahunnya rob semakin naik. Karena es yang mencair akan menaikkan air pasang. Mau tidak mau itu harus dibuat. Dan secepatnya, kalau tidak mau kita berada di bawah air,” kata Joko Widodo (Jokowi) di Balaikota DKI, Jakarta, Senin (11/2/2013).

Namun, Jokowi mengaku belum mengetahui berapa luas tanggul yang akan dibangun tersebut.

“Waduh, belum ngukur saya. Kalau sudah fix baru saya ukur pakai penggaris. Nanti saya beri tau,” candanya.

Jokowi mengklaim, konsep pembangunan tanggul ini tidak hanya untuk 10 tahun hingga 20 tahun mendatang. Tetapi untuk 50 hingga 100 tahun ke depan.

Giant Sea Wall ini bisa bermanfaat untuk 50 hingga 100 tahun kedepan,” imbuhnya.

Rencana pembangunan tanggul laut raksasa, dengan varian opsi yang telah dimasukkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah, dan kondisi tempat tinggal warga setempat seperti, RT dan RW DKI Jakarta.
(stb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6042 seconds (0.1#10.140)