Mie instan cukup, pengungsi butuh selimut
A
A
A
Sindonews.com - Warga korban banjir di Kota Tangerang mulai mengeluh. Minimnya sarana dan prasarana di lokasi pengungsian, terutama alas tidur dan selimut, menjadi keluhan utama warga. Seperti yang dikeluhkan korban banjir di Cipondoh, Kota Tangerang. Warga mengeluhkan bantuan logistik disemua posko banjir.
"Ya bantuan memang terus mengalir, tapi kebanyakan mie instan, selimut tidak ada," kata Rahman, korban banjir yang mengungsi di Masjid Al Wahab, Petir, Kota Tangerang, Jumat (18/1/2013).
Dikatakan Rahman, sejak tiga malam terakhir, dia bersama anak dan istrinya sudah mengungsi. Udara malam yang dingin karena hujan, ditambah kondisi banjir di sekitar membuat keluarganya merasakan dingin yang menusuk. Ditambah, kondisi tubuh yang makin menurun.
"Kalau banjir seperti ini, makan enggak tentu, kondisi badan menurun. Ditambah lagi kedinginan, maka kami di pengungsian sangat butuh selimut dan alas tidur, selama ini tidur di lantai," tuturnya.
Untuk diketahui, di Masjid Al Wahab inilah ratusan pengungsi banjir dari Kelurahan Petir, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, tinggal dan bermalam. Masjid berubah fungsi menjadi tempat pengungsian sejak empat hari lalu.
Banjir hingga saat ini masih terus menggenang di Kota Tangerang. Sebanyak 4.180 warga mengungsi akibat rumahnya tergenang air yang ketinggiannya mencapai 30 cm-2,5 meter.
Lokasi yang tergenang di antaranya, Kampung Candulan, Komplek Departemen Dalam Negeri (DDN) , Perumahan Total Persada , Mutiara Pluit, Pondok Arum, Ciledug Indahn Puri Kartika.
"Ya bantuan memang terus mengalir, tapi kebanyakan mie instan, selimut tidak ada," kata Rahman, korban banjir yang mengungsi di Masjid Al Wahab, Petir, Kota Tangerang, Jumat (18/1/2013).
Dikatakan Rahman, sejak tiga malam terakhir, dia bersama anak dan istrinya sudah mengungsi. Udara malam yang dingin karena hujan, ditambah kondisi banjir di sekitar membuat keluarganya merasakan dingin yang menusuk. Ditambah, kondisi tubuh yang makin menurun.
"Kalau banjir seperti ini, makan enggak tentu, kondisi badan menurun. Ditambah lagi kedinginan, maka kami di pengungsian sangat butuh selimut dan alas tidur, selama ini tidur di lantai," tuturnya.
Untuk diketahui, di Masjid Al Wahab inilah ratusan pengungsi banjir dari Kelurahan Petir, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, tinggal dan bermalam. Masjid berubah fungsi menjadi tempat pengungsian sejak empat hari lalu.
Banjir hingga saat ini masih terus menggenang di Kota Tangerang. Sebanyak 4.180 warga mengungsi akibat rumahnya tergenang air yang ketinggiannya mencapai 30 cm-2,5 meter.
Lokasi yang tergenang di antaranya, Kampung Candulan, Komplek Departemen Dalam Negeri (DDN) , Perumahan Total Persada , Mutiara Pluit, Pondok Arum, Ciledug Indahn Puri Kartika.
(san)