Sampah banjir di Tol Tangerang-Merak dibersihkan

Minggu, 13 Januari 2013 - 14:53 WIB
Sampah banjir di Tol Tangerang-Merak dibersihkan
Sampah banjir di Tol Tangerang-Merak dibersihkan
A A A
Sindonews.com - PT Marga Mandala Sakti (MMS) sebagai operator ruas jalan Tol Tangerang-Merak telah mengerahkan sejumlah alat berat untuk mempercepat proses pengakutan sampah usai digenangi banjir di ruas tol KM 97-95 pada pekan lalu.

Direktur Teknik dan Operasi MMS Sunarto Sastrowiyoto mengatakan, sebagai langkah pemulihan, pihaknya mengerahkan sejumlah petugas untuk membersihkan sampah-sampah, seperti dari tanaman sawah seperti eceng gondok dan padi, dari ruas jalan tol. Selain itu, dikerahkan sejumlah alat untuk mempercepat proses pengangkutan sampah. Warga setempat juga ikut berpartisipasi membersihkan jalan tol.

“Penanganan banjir yang berjalan dengan baik ini merupakan hasil dari pelaksanaan kegiatan Workshop dan Simulasi Penanggulangan Banjir Sungai Ciujung pada 19 Desember 2012 lalu," kata Sunarto dalam rilisnya di Jakarta, Minggu (13/1/2013).

Dia menjelaskan, dalam Workshop dan Simulasi yang membuat dan mengimplementasikan Standar Operational Procedure (SOP) penanganan banjir ini melibatkan seluruh pihak maupun instansi terkait di Provinsi Banten sehingga makin meningkatkan koordinasi yang baik antara MMS, instansi terkait, dan masyarakat sekitar dalam menjalani tugas dan peran masing-masing.

"Sebagian besar warga saat ini sudah mulai kembali ke rumahnya masing-masing dan pengguna jalan sudah dapat melanjutkan perjalanannya sampai tempat tujuan," imbuhnya.

Sebagai informasi pada Sabtu 12 Januari 2013 lalu, pukul 06.00 WIB, debit air di Bendung Pamarayan sudah menurun hingga mencapai 596 meter kubik per detik (kondisi normal sekira 300 meter kubik per detik). Sehingga genangan air di jalan tol dipastikan telah surut. Arus lalu lintas kendaraan di KM 57 sampai dengan KM 59 yang terkena banjir sudah kembali normal.

Bencana banjir di Desa Undar-Andir, Serang, Banten, yang disebabkan meningkatnya debit air di Bendung Pamarayan yang mencapai 2.600 meter kubik per detik pada tanggal 10 Januari 2013, mengakibatkan meluapnya air Sungai Ciujung yang mencapai ketinggian maksimum 150 cm dengan status siaga merah (bahaya) di pemukiman warga dan jalan tol KM 57 sampai dengan KM 59.

Banjir yang berlangsung 3 hari ini, mulai surut jam 05.00 WIB pada tanggal 11 Januari 2013 yang lalu. Kabar ini disampaikan oleh Mayor TNI Sitepu dari Komando Resor Militer (Korem) Banten yang bersinergi dengan MMS dan berbagai instansi terkait mulai dari Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD), Kepolisian Daerah (Polda) Banten, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan dan tokoh masyarakat.

Luapan air ini sudah terasa pada Rabu 9 Januari 2013 dimana debit air dari Bendung Pamarayan mencapai 1.780 meter kubik per detik pada jam 16.00 WIB. Kemudian pada jam 23.43 WIB di hari yang sama, Jalan Tol Tangerang-Merak terpaksa ditutup demi keamanan warga dan pengguna tol saat genangan air mulai memasuki jalan tol.

Evakuasi penduduk maupun pengamanan terhadap pengguna jalan termasuk pemasangan rambu telah dilakukan dengan baik. Bantuan makanan, logistik dan obat-obatan telah diberikan oleh MMS kepada lebih dari 3.000 penduduk setempat guna meringankan beban masyarakat korban banjir.

“Kami mendapat bantuan sejak hari Rabu (9 Januari 2013) dari Petugas Tol, saat air belum merendam sepenuhnya rumah kami. Alhamdulillah, bantuan ini telah membantu warga-warga di sini," ujar Ahmad Somad Kepala Desa Undar-andir.
(hyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6768 seconds (0.1#10.140)