Kemenangan Jokowi-Ahok patahkan tradisi politik uang
A
A
A
Sindonews.com - Kemenangan pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Basuki T Purnama (Ahok) di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta mematahkan tradisi politik uang di Indonesia. Pasangan Jokowi-Ahok ini dianggap bagian dari suara murni rakyat Indonesia yang ada di Jakarta.
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarno Putri mengungkapkan rasa bangganya terhadap kadernya yang mampu memenangkan Pilgub di Ibu Kota Indonesia.
"Saya bangga dan kita patut bersyukur kader PDIP dapat memenangkan Pilkada DKI Jakarta. Ini adalah suara diam rakyat," kata mantan Presiden RI ke-5 dalam orasi politiknya, di SUrabaya, Jumat (12/10/2012).
Lebih lanjut ia katakan, selain meraup sukses di DKI Jakarta, PDIP juga menang di delapan wilayah di Indonesia. Salah satunya adalah Pilgub Kalimatan Barat.
"Ini adalah pembelajaran yang harus dirawat untuk pemilu mendatang. Kemenangan ini harus menginspirasi daerah lainnya," tandas putri Proklamator RI ini.
Meski demikian, Megawati menyayangkan banyaknya penumpang gelap yang ikut menikmati sukses PDIP. Artinya, ada beberapa pihak yang menganggap paling berjasa dalam setiap pemilihan.
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarno Putri mengungkapkan rasa bangganya terhadap kadernya yang mampu memenangkan Pilgub di Ibu Kota Indonesia.
"Saya bangga dan kita patut bersyukur kader PDIP dapat memenangkan Pilkada DKI Jakarta. Ini adalah suara diam rakyat," kata mantan Presiden RI ke-5 dalam orasi politiknya, di SUrabaya, Jumat (12/10/2012).
Lebih lanjut ia katakan, selain meraup sukses di DKI Jakarta, PDIP juga menang di delapan wilayah di Indonesia. Salah satunya adalah Pilgub Kalimatan Barat.
"Ini adalah pembelajaran yang harus dirawat untuk pemilu mendatang. Kemenangan ini harus menginspirasi daerah lainnya," tandas putri Proklamator RI ini.
Meski demikian, Megawati menyayangkan banyaknya penumpang gelap yang ikut menikmati sukses PDIP. Artinya, ada beberapa pihak yang menganggap paling berjasa dalam setiap pemilihan.
(maf)