Walhi pesimis Jokowi bisa atasi macet
Walhi pesimis Jokowi bisa atasi macet
A
A
A
Sindonews.com - Janji Gubernur terpilih Joko Widodo (Jokowi) dalam menata perkampungan sehat dan layak huni, mengatasi banjir serta memperbaiki transportasi massal di DKI Jakarta, tentunya sangat diharapkan oleh warga Jakarta agar hal itu bisa direaliasaikan.
Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (WALHI), Ubaidillah mengaku pesimis, jika dibawah kepemimpinan Jokowi, persoalan mendasar seperti banjir maupun macet bisa diatasi.
"Saya pesimis, melihat kompleksitas permasalahan di Jakarta yang saling berkaitan dan itu tidak terpisahkan," kata Ubaidillah, saat dihubungi Sindonews, Minggu (7/10/2012).
Lebih lanjut dia menuturkan, sebaiknya Jokowi mengutamakan penataan Ibu Kota lebih dulu. Seperti fokus merevitalisasi dan menormalisai kali, waduk serta situ yang ada di Jakarta. Kemudian menata warga pinggir sungai yang berada di bawah garis kemiskinan.
"Itu yang paling mudah untuk dilakukan tahap awal dalam setahun pertama kepemimpinan Jokowi. Kalau itu saja tidak bisa, jangan harap bisa menyelesaikan masalah seperti macet, mengingat perbaikan transportasi itu jangka panjang," ujarnya.
Disisi lain, Ubai menambahkan, pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) harus menjadi prioritas Jokowi. Pasalnya RTH di Jakarta baru 9,9 persen dan itu belum memenuhi undang-undang (UU) No 26 Tahun 2007 tentang tata ruang yang mengamanatkan bahwa RTH harus dipenuhi sekitar 30 persen.
"Saat ini baru 9,9 persen dan itu masih sangat kecil, belum mencapai 10 persen. pembangunan RTH bisa bisa dibarengi dengan penambahan sarana olahraga," tandasnya.
Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (WALHI), Ubaidillah mengaku pesimis, jika dibawah kepemimpinan Jokowi, persoalan mendasar seperti banjir maupun macet bisa diatasi.
"Saya pesimis, melihat kompleksitas permasalahan di Jakarta yang saling berkaitan dan itu tidak terpisahkan," kata Ubaidillah, saat dihubungi Sindonews, Minggu (7/10/2012).
Lebih lanjut dia menuturkan, sebaiknya Jokowi mengutamakan penataan Ibu Kota lebih dulu. Seperti fokus merevitalisasi dan menormalisai kali, waduk serta situ yang ada di Jakarta. Kemudian menata warga pinggir sungai yang berada di bawah garis kemiskinan.
"Itu yang paling mudah untuk dilakukan tahap awal dalam setahun pertama kepemimpinan Jokowi. Kalau itu saja tidak bisa, jangan harap bisa menyelesaikan masalah seperti macet, mengingat perbaikan transportasi itu jangka panjang," ujarnya.
Disisi lain, Ubai menambahkan, pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) harus menjadi prioritas Jokowi. Pasalnya RTH di Jakarta baru 9,9 persen dan itu belum memenuhi undang-undang (UU) No 26 Tahun 2007 tentang tata ruang yang mengamanatkan bahwa RTH harus dipenuhi sekitar 30 persen.
"Saat ini baru 9,9 persen dan itu masih sangat kecil, belum mencapai 10 persen. pembangunan RTH bisa bisa dibarengi dengan penambahan sarana olahraga," tandasnya.
(maf)
Explore More